Pengaruh syukur terhadap kondisi emosi marah : Studi pada remaja Karang Taruna Kampung Cidaplang RW 10 Cikalong Wetan

Remaja adalah suatu periode yang dikatakan sebagai periode badai tekanan dikarenakan terjadinya gangguan emosi yang tinggi diakibatkan adanya perubahan fisik dan psikis. Kemudian karang taruna merupakan organisasi kepemudaan di indonesia yang dibentuk oleh masyarakat. Pada remaja karang taruna sering kali mengalami lonjakan emosi yang tidak stabil sehingga menyebabkan tidak kondusifnya organisasi tersebut, akibat kestabilan emosi yang dialami oleh remaja karang taruna biasanya disebabkan oleh kondisi sosial yang ada di sekeliling mereka sehingga tidak tercapainya kesejahteraan sesama masyarakat. Melihat kondisi tersebut, maka dari itu syukur dalam menjalankan kehidupan sehari-hari bagi para remaja sangatlah diperlukan. Tujuan yang terpaparkan dalam penelitian ini yaitu guna mengetahui bagaimana kondisi syukur terhadap emosi marah pada remaja karang taruna, kemudian tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kondisi emosi marah pada remaja karang taruna, serta terakhir untuk mengetahui pengaruh sikap syukur terhadap emosi marah pada remaja karang taruna. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain korelasi antara variabel syukur dan variabel emosi marah. Populasi pada penelitian ini 50, sehingga sampel yang digunakan 50 karena jumlahnya kurang dari 100. Penelitian ini menggunakan beberapa uji setelah uji instrument melalui uji regresi linear sederhana, selanjutnya uji korelasi rank spearman dan dilanjutkan pada uji koefisien determinasi, hingga uji hipotesis. Syukur menurut Al-Ghazali terdiri dari ilmu, hal, dan amal. Amal berkaitan dengan perbuatan dari hati, lisan, anggota badan. Sedangkan Walter B.Cannon menyebutkan bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kondisi syukur pada remaja karang taruna Kampung Cidaplang rw 10 Cikalong Wetan adalah berada pada kategori sedang (cukup mampu mengondisikan sikap syukur ) dengan presentase sebesar 58%, kemudian pada kondisi emosi marah pada remaja karang taruna Kampung Cidaplang rw 10 Cikalong Wetan berada pada kategori rendah ( belum mampu mengondisikan emosi marah) dengan presentase 12%. Adapun dilakukan juga uji korelasi serta menentukan hipotesis teruji benar atau salah dan didapatkan bahwa terdapat korelasi kuat antara sikap syukur dengan emosi marah sebesar 56,3%. Probabilitas hipotesis juga teruji bahwa ada pengaruh sikap syukur terhadap emosi marah pada remaja karang taruna