Pola perilaku sosial di kalangan penggemar drama Korea : Penelitian di siswi kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Jalan Raya Timur, No.02, Jatiwangi, Majalengka

Latar Belakang penelitian ini adalah keinginan peneliti untuk mengetahui pola perilaku sosial yang terbentuk di para siswi kalangan penggemar drama korea dan bagaimana perubahan perilaku sosialnya setelah menjadi penggemar drama korea. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk perilaku sosial di kalangan peenggemar drama korea dan untuk mengetahui perubahan perilaku apa saja yang terjadi ketika siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jatiwangi menjadi penggemar drama korea dalam waktu yang lama. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perilaku sosial atau tindakkan sosial Max Weber yang membagi perilaku sosial dapat dilakukan karena didasari oleh 4 (empat) tipe dasar tindakan atau perilaku, tetapi untuk penelitian ini ternyata hanya cocok pada tipe Zwerk Rational dan karena penelitian ini melibatkan kelompok kecil dan perilaku yang dilakukan karena memperoleh imbalan. Dalam George Caspar Homans dan untuk perubahan perilakunya, peneliti menggunakan teori S-O-R dari B. F. Skinner yang menyatakan bahwa perubahan perilaku itu terjadi karena tiga tahap yaitu adanya Stimulus, Organisme dan Respons. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Peneliti mencoba melakukan observasi, identifikasi siswi yang menjadi penggemar drama korea dan melakukan wawancara secara mendalam yang dilakukan dengan waktu yang berhari-hari. Peneliti meminta bantuan informan sebanyak 10 (sepuluh) orang yang bersedia diwawancarai terkait menjadi penggemar drama korea. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini adalah siswi kelas XI pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jatiwangi yang menjadi penggemar drama korea memiliki alasan yang rasional yaitu adanya nilai dari tujuan yang tercapai. Kemudian untuuk perubahan perilaku, siswi penggemar drama korea melakukan proses imitasi positif dan negatif. Adapun perubahan perilaku imitasi positif diantaranya seperti menjadi pribadi yang memperhatikan cara berpakaian, menggunakan sepatah dua kata bahasa korea dalam percakapan sehari-hari, mencoba kuliner khas Korea, menggunakan skincare, dorongan belajar semakin meningkat dan munculnya rasa saling menghargai kegemaran orang lain yang berbeda. Kemudian imitasi negatifnya diperoleh hasil seperti tumbuhnya keinginan untuk mencoba minuman keras khas Korea, tidak tertib dalam berkendara, perempuan yang kecanduan merokok dan menggunakan pakaian tidak longgar. Kata Kunci: Budaya Korea, Perilaku Sosial, Perubahan Perilaku,Imitasi