Internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang mengkhawatirkan bahwa kaum pelajar termasuk yang menjadi sasaran gerakan ekstrem dalam beragama. Masuknya paham ekstrem dalam beragama terhadap kaum pelajar tersebut diantaranya masuk melalui ekstrakurikuler Rohis (Rohani Islam). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi : 1) tujuan internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis, 2) program internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis, 3) pelaksanaan internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis, 4) faktor pendukung dan faktor penghambat internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis, 5) keberhasilan internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis di SMAN 2 dan SMKN 15 Kota Bandung. Internalisasi karakter wasathiyyah adalah suatu proses memasukan pengetahuan dan keterampilan tentang pemahaman Islam yang moderat melalui binaan dan bimbingan untuk membuat sikap, perasaan, keyakinan sehingga menjadi kepribadian dan menjadi landasan untuk cara pandang, berpikir dan bertindak. Indikator dari karakter wasathiyyah dalam penelitian ini yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif budaya lokal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dengan metode desktiptif analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data memakai interactive model yakni dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukan: 1) tujuan internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis di SMAN 2 Bandung yaitu untuk membentuk peserta didik khususnya anggota Rohis memiliki karakter yang moderat dalam beragama, di SMKN 15 Bandung bertujuan untuk membentuk peserta didik khususnya anggota Rohis memiliki karakter religius yang rahmatan lil’ālamīn. 2) program internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis di SMAN 2 Bandung berupa kegiatan Kajian Islam, Keputrian dan Mentoring, di SMKN 15 Bandung berupa kegiatan Kajian Islam, Muhadoroh dan Mentoring. 3) pelaksanaan internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis di kedua sekolah ini melalui tahap transformasi nilai, transaksi nilai dan transinternalisasi nilai dengan metode ceramah, nasihat, pemotivasian, tanya jawab, diskusi, penugasan, pembiasaan dan peneladanan. 4) faktor pendukung di kedua sekolah ini berupa dukungan kepala sekolah dan guru-guru, inisiatif dan ghiroh pembina Rohis, pembiayaan dan ketersediaan sarana prasarana, kerjasama dengan NGO (Non Government Organisation) dan kerjasama alumni. Faktor penghambatnya yaitu kesalahpahaman tentang moderasi, pengaruh alumni yang kurang moderat dan konten media yang kurang moderat. 5) keberhasilan internalisasi karakter wasathiyyah melalui ekstrakurikuler Rohis di kedua sekolah tersebut ditunjukan dengan adanya peningkatan sikap yang baik dari anggota Rohis dalam hal komitmen kebangsaan, toleransi dan anti pada kekerasan, setelah mengikuti kegiatan Kajian Islam, Keputrian, Muhadoroh, dan Mentoring