Komunikasi dakwah pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta dalam mencegah radikalisme

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya gerakan radikalisme agama sehingga menjadi fenomena yang menarik perhatian bagi semua kalangan. Penyebaran paham radikalisme terus berkembang sampai ke pelosok Indonesia, salah satunya di Kabupaten Purwakarta. Meskipun dari data yang didapatkan di lapangan menghasilkan bahwa Kabupaten Purwakarta hanya dijadikan sebagai tempat pelarian dan tidak adanya tindakan radikal yang mengarah kepada aksi terorisme. Radikalisme menjadi tantangan tersendiri bagi dunia dakwah khususnya bagi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta yang mempunyai peran sebagai lembaga yang aktif dalam aktivitas dakwahnya. Dalam hal ini Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta mengatasi radikalisme dengan pendekatan komunikasi dakwah. Dengan komunikasi dakwah diharapkan masalah radikalisme dapat teratasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta tentang radikalisme, metode komunikasi dakwah yang digunakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta dalam mencegah radikalisme, serta bentuk-bentuk penyampaian pesan dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta dalam mencegah radikalisme. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori proses dan tahapan dakwah. Teori proses dakwah yang dikemukakan oleh Ali Aziz yang menyangkut Input-Proses-Output dan tahapan dakwah yang dikemukakan oleh Amrullah Ahmad yang menyangkut tahap pembentukan (takwin), penataan (tanzim), dan tahap pelepasan (tawdi’). Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan pendekatan studi kasus. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, pandangan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta tentang radikalisme yaitu menganggap radikalisme sebagai paham yang intoleran dan bertentangan dengan pancasila. Kedua, Metode komunikasi dakwah yang digunakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta dalam mencegah radikalisme diantaranya melalui ceramah, diskusi, pengajian, kaderisasi organisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Ketiga, bentuk-bentuk penyampaian pesan dakwah yang digunakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Purwakarta dalam mencegah radikalisme yaitu dengan lisan, tulisan, audio visual, dan akhlak