Penerapan asas mempersukar terjadinya perceraian di Pengadilan Agama Cianjur

Perceraian adalah salah satu jalan untuk penyelesaian perkawinan yang sifatnya dianggap buruk oleh banyak orang, dan hal itu bisa terjadi apabila antara suami-istri tidak mampu mencari cara agar tidak ada lagi masalah yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Tetapi dengan penjelasan umum Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan angka 4 huruf (e), yaitu “karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia, kekal dan sejahtera, maka undang-undang ini menganut prinsip untuk mempersukar terlaksananya perceraian.Berdasarkan teori tersebut penyusun merasa tertarik apabila di jadikan kajian untuk mengembangkannya terhadap kasus perceraian yang ada di pengadilan Cianjur, sebab seharusnya di Pengadilan Agama Cianjur itu penerapan asas mempersukar perceraiannya semakin efektif sehingga bisa mengurangi terjadinya kasus perceraian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: Untuk menganalisis penerapan asas mempersukar terjadinya perceraian pada Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan angka 4 huruf (e) di Pengadilan Agama Cianjur. Dan Untuk menganalisis perkembangan putusan perceraian di Pengadilan Agama Cianjur. Pokok bahasan yang di kaji dalam Tesis ini tentang mempersukar terjadinya perceraian .sesuai dengan tujuan asas dari penjelasan umum Undang-Undang Perkawinan tahun 1974 angka 4 huruf (e) “karena undang-undang ini menganut prinsip untuk mempersulit terjadinya perceraian untuk memungkinkan perceraian harus ada alasan-alasan tertentu serta harus dilakukan di depan sidang Pengadilan.” Kemudian Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa efektivitas hukum dalam masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor yaitu faktor hukumnya sendiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif,metode penelitiannya deskriptif analitis, dan pendekatan yuridis normatif, , jenis data yang di pakai ialah data putusan perceraian.Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi wawancara mendalam, dan dokumentasi. Berdasarkan uraian dari bab pertama sampai bab akhir ,kesimpulannya Penerpan asas mempersukar terjadinya perceraian di pengadilan Agama Cianjur sudah di terapkan sejalan dengan tujuan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan angka 4 huruf (e). Namun ada sedikit kejanggalan mengenai peran mediator yang jarang mendapatkan kesempatan memberikan pengarahan kepada orang-orang yang akan melaksanakan sidang perceraian. Karena yang kebanyakan perstek. Kemudian Data Nikah dengan data cerai maka dari semua data putusan perceraian khusus dari tahun 2015 sampai 2019 dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan. Namun Khusus di tahun 2018 ada sedikit penurunan dari tahun sebelumnya, kemudian di tahun 2019 kembali meningkat