Penyerapan anggaran belanja daerah di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2020

Penelitian ini berangkat dari permasalahan tidak semua Satuan Kerja dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dokumen pelaksanaan anggaran tahun bersangkutan dengan terencana dan tepat waktu. Hal ini bisa dilihat dari tidak terserapnya keseluruhan anggaran yang ada. Penyerapan anggaran yang rendah salah satu sebabnya adalah kurangnya sumberdaya manusia pada beberapa sekolah di Jawa Barat dalam pelaporan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyerapan anggaran belanja daerah di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara terstruktur yang dilakukan secara langsung dengan pegawai di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan dokumentasi melalui Laporan Realisasi Anggaran. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Perdana Kusuma Negara, Lilik Handajati & Lukman Effendy (2018) yaitu penyerapan anggaran dapat dilihat dari tiga faktor yaitu (1) faktor sumber daya manusia, (2) faktor Administrasi, dan (3) faktor Kebijakan. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa penyerapan anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengacu pada 3 faktor, pertama, sumber daya manusia di dinas pendidikan sudah melakukan tanggung jawabnya dengan baik hanya saja kurang komunikasi antara KCD dengan kantor pusat Subbagian keuangan & Aset dan kurangnya sumber daya manusia di beberapa sekolah dalam hal pelaporan anggaran. Kedua, Administrasi yang digunakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat bersifat secara umum, mengikuti sistem administrasi yang digunakan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat. Ketiga, Dinas pendidikan provinsi Jawa Barat tidak memiliki kebijakan yang mengatur dalam penyerapan anggarannya