Jadal Al-Qur’ān dalam tafsīr al-Munīr : Analisa terhadap kisah perdebatan nabi Ibrahim dan kaumnya pada QS. al-Baqarah, QS. al-Anbiyā’, dan QS. al-‘Ankabūt

Skripsi ini mengkaji Jadal Al-Qur’ān dalam Tafsīr al-Munīr. Keberadaan Jadal Al-Qur’ān ini sangat membantu dalam membuktikan kebenaran yang disampaikan oleh para Rasul kepada umatnya. Konstruk dari dialog Al-Qur’an mampu membantah dan membuat para penentang Islam terdiam. Tetapi di sisi lain kajian Jadal Al-Qur’ān tidak banyak didapati dalam pembelajaran Ulumul Qur’ān. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana metode dan bentuk Jadal Al-Qur’ān dalam Tafsīr al-Munīr tentang kisah Nabi Ibrahim dan kaumnya pada QS. al-Baqarah, QS. al-Anbiyā’, dan QS. al-‘Ankabūt. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah tersebut menggunakan metode tahlīli dengan sumber primer kitab Tafsīr al-Munīr karya Wahbah az-Zuhaili dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, skripsi, dan karya tulis lainnya yang berkaitan dengan pembahasan ini. Hasil penelitian menunjukkan beberapa bentuk jadal menggunakan metode yang menekankan kekuatan retorika dan logika, serta melemahkan mental lawan. Bentuk Jadal Al-Qur’ān yang terdapat dalam kisah perdebatan Nabi Ibrahim dan kaumnya, yaitu bentuk yaitu al-Intiqāl terdapat dalam surat al-Baqarah: 258, as-Sabru wa at-Taqsīm terdapat dalam surat al-Baqarah: 259, al-Anbiyā’: 51-58 dan 66-70, al-Qaulu bi al-Mujab terdapat dalam surat al-Anbiyā’: 59-65, dan Mujārāt al-Khashmi li Ya’tsar terdapat dalam surat al-‘Ankabut: 16-27