Penafsiran Sayyid Qutb terhadap ayat-ayat Al-Qur’an tentang kriteria orang yang mati syahid dalam kitab Fi Zhilalil Qur’an

Mati syahid adalah sebuah cita-cita seorang muslim. Orang yang mati syahid akan diberikan tempat yang mulia dan jaminan surga. Untuk menempuh jalan menuju mati syahid diperlukan usaha dan pengorbanan yang besar. Banyak sekali masyarakat saat ini yang salah dalam memahami kriteria orang yang mati syahid. Maka diperlukannya pengkajian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an tentang kriteria orang yang mati syahid ini secara utuh dengan menggunakan penafsiran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, salah satunya adalah penafsiran sayyid qutb dalam kitab Fi Zhilalil Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Sayyid Qutb terhadap ayat-ayat yang menunjukan kriteria orang mati syahid dalam Kitab Fi Zhilalil Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan cara menganalisis makna yang termuat dalam berbagai sumber baik primer maupun sekunder dan mengeksplorasi serta menguraikan penelitian dengan deskripsi. Selain itu, metode penelitian tafsir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode tafsir maudhui. Metode Tafsir Maudhui adalah metode tafsir dengan menghimpun ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan tema tertentu, kemudian ayat-ayat yang terkumpul dikaji dan analisa kandungannya dilihat dari sebab turunnya ayat, munasabahnya juga penafsirannya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Penafsiran Sayyid Qutb terhadap ayat-ayat Al-Qur’an tentang kriteria orang yang mati syahid yaitu adalah orang yang gugur di jalan Allah, orang yang berhijrah dan di dzalimi, menaati Allah dan RasulNya, serta berperang di jalan Allah. Di dalam tafsirnya di jelaskan bahwa orang yang mati syahid itu adalah orang-orang yang dalam hidupnya senantiasa mengutamakan Allah dan Rasul-Nya, sangat jelas surga adalah cita-cita akhir hidupnya. Orang yang mati syahid itu adalah orang yang sangat berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya, sangat menyadari bahwa hidupnya di dunia hanya untuk beribadah dan taat pada perintah Allah juga Rasul-Nya. Mereka rela meninggalkan serta mengorbankan harta, jiwa dan raganya hanya untuk berjuang menegakkan Dien islam. Kata Kunci: Mati Syahid, Sayyid Qutb, Fi Zhilalil Qur’a