Efektifitas pembelajaran Tahfidz Qur'an melalui metode Jibril: Penelitian tindakan kelas di SMA Plus Al Ghifari Bandung

Penelitian ini berawal dari adanya permasalahan yang ada di SMA Plus Al-Ghifari Bandung, bahwasannya metode pembelajaran tahfidz qur’an yang dilakukan oleh guru dipandang masih kurang efektif. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM yang sudah ditetapkan SMA Plus Al-Ghifari Bandung yaitu 70. Metode menghafal Al-Qur’an yang dilakukan oleh guru yaitu metode Sima’i dan Setoran. Siswa hanya sekilas mendengar bacaan dari guru kemudian siswa mendengarkan dan menghafalnya masing-masing, setelah menghafal siswa menyetorkan hafalannya kepada guru. Dari fenomena tersebut, timbulah permasalahan yang harus diteliti yaitu apakah dengan menggunkan metode Jibril efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tahfidz qur’an. Sebuah metode dikatakan baik manakala bisa mengantarkan kepada tujuan yang dimaksud. Begitupun dalam menghafal Al-Qur’an, metode yang baik akan berpengaruh kuat terhadap proses hidzil Qur’an. Sehingga tercipta keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an. Metode Jibril telah berhasil dalam pembelajaran hifdzil Qur’an, dimana metode ini dilatar belakangi oleh perintah Allah SWT, kepada nabi Muhammad SAW, untuk mengikuti bacaa Al-Qur’an yang telah dibacakan oleh malaikat Jibril, sebagai penyampai wahyu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : 1.mengetahui proses pembelajaran tahfidz Qur’an siswa sebelum diterapkan metode Jibril. 2. Ingin mengetahui efektivitas pembelajaran tahfid Qur’an siswa melalui metode Jibril. 3. Ingin mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran tahfidz Qur’an setelah diterapkan metode Jibril. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1 Penggunaan metode Jibril dalam efektivitas pembelajaran tahfidz qur’an di SMA Plus Al-Ghifari Bandung dilakukan dengan cara siswa mendengarkan bacaan dari guru, menghafalnya dan menyetorkan hafalan yang telah dikuasainya kepada guru. 2.Efektivitas pembelajaran tahfidz Qur’an mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari beberapa siklus yang telah dilakukan, dari siklus pertama dari 25 orang siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 21 orang dilanjut pada siklus II sebanyak 24 orang mencapai nilai KKM dan pada akhir siklus ke III semua siswa mencapai nilai rata-rata diatas KKM yang telah ditentukan. 3.Hasil belajar siswa pada pembelajaran tahfidz Qur’an setelah diterapkan metode Jibril mengalami peningkatan yaitu siswa memperoleh nilai diatas rata-rata 77,6 berbeda sebelum digunakan metode Jibril