Literasi media sosial pada siswa siswi sekolah menengah atas di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung : Studi kasus pada remaja di Kabupaten Bandung

INDONESIA : Literasi media sosial merupakan hal yang penting dikalangan remaja terutama siswa siswi Sekolah Menengah Atas. Penelitian mengenai literasi media menjadi hal yang penting karena bukan hanya sekedar mengetahui baik buruknya dari suatu media namun dengan adanya literasi media masing – masing individu telah memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran yang baik terhadap pengguna media sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemahaman literasi media sosial dalam empat aspek yaitu aspek mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan pesan. Penelitian ini menggunakan teori literasi media Thorma and jolls dalam darmadi. Dengan menggunakan teknik pengumulan data yaitu, observasi, dokumentasi, dan wawancara secara mendalam kepada tujuh informan yang merupakan siswa – siswi SMAN 1 Banjaran. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian ini bahwa literasi media sosial di kalangan remaja khususnya siswa – siswi SMAN 1 Banjaran berdasarkan empat aspek mengakses, menganalisis, mengevaluasi, mengkomunikasin pesan adalah cukup mampu dalam menggunakan media sosial sesuai empat aspek literasi media sosial. Dari penelitian ini diharapkan untuk kedepannya para pengguna media sosial untuk berlaku secara bijak dan dewasa dalam bermedia. Dan untuk kedepannya dapat menjadi acuan dan tinjauan mengenai pengembangan literasi media di kalangan masyarakat khususnya remaja. ENGLISH : Teenagers, particularly high school pupils, need to be social media literate. Media literacy research is significant because it goes beyond simply comprehending the good and bad of a medium; it also ensures that each individual has a good comprehension, understanding, and awareness of social media users. The goal of this study was to find out how well people understood social media literacy in four areas: accessing, analyzing, evaluating, and communicating messages. In Darmadi, Thorma and Jolls' media literacy theory is applied. Observation, documentation, and in-depth interviews with seven informants who are 1 Senior High School Banjaran students were used to collect data. This study employs a constructivism framework and a qualitative technique. The case study method is used in this investigation. The findings of this study show that social media literacy among adolescents, particularly students at 1 Senior High School Banjaran, is highly competent of utilizing social media according to the four components of social media literacy: accessing, analyzing, evaluating, and communicating messages. It is hoped that as a result of this study, social media users would behave more wisely and maturely in the future. It can also be used as a reference and evaluation in the future when it comes to the development of media literacy in the community, particularly among teenagers