Hubungan Syukur Terhadap Kesehatan Mental Pasangan Pernikahan Dini

Pernikahan merupakan proses menempuh kebahagiaan antar dua insan yang menyatukan diri dalam menjalankan kehidupan berumah tangga. Dalam masanya, penikahan usia dini semakin marak terjadi di sekitar kita sehingga menimbulkan pro-kontra. Persoalan yang sering terjadi dalam pernikahan ialah adanya ketidakmampuan diri dalam menjalankan kehidupan berumah tangga karena tidak didasari dengan pengetahuan tentang pernikahan. Penggunaan metode dalam penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif. Yang mengambil 20 orang sebagai responden. Dengan menggunakan analisis data dengan program SPSS versi 22. Gambaran Kesehatan Mental pada Pasangan Pernikahan Dini berdasarkan hasil data yang diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 22 diketahui tingkat variabel Kesehatan Mental tidak ada kategori rendah, kategori sedang sebanyak 14 dengan besar 70 %, kategori tinggi 6 dengan besar 30 %. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesehatan mental rata rata dalam kategori sedang. Gambaran Syukur Mental pada Pasangan Pernikahan Dini berdasarkan hasil data yang diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 22 diketahui tingkat variabel Syukur tidak ada kategori rendah, kategori sedang sebanyak 7 dengan besar 35 % dan kategori tinggi sebanyak 13 dengan besar 65 %. Dari hasil uji Korelasi Berdasarkan nilai Signifikasi Sig. (2-tailed) diketahu antara Syukur (x) dan Kesehatan Mental (y) adalah sebesar 0,051>0,05, yang berati tidak terdapat korelasi yang signifikan antara Variabel Syukur dan Variabel Kesehatan Mental. Berdasarkan Nilai r Hitung antara Syukur dan Kesehatan Mental adalah sebesar 0,442 < 0,444 maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya Korelasi antara Syukur dan Kesehatan Mental. Hasil variabel X dan Y diperoleh sebesar 0,442 atau korelasinya sebesar 44,2% dan dapat dikatakan sedang. diketahui bahwa nilai Pearson antara masing-masing Variabel yang dihubungkan tidak memiliki tanda dua bintang (*) yang berati tidak adanya korelasi antara kedua variabel