Laksamana Inong Bale Malahayati dalam melawan Portugis dan Belanda di Aceh tahun 1550-1610

Penting untuk para sejarawan dan juga pendidik yang tidak dipungkiri dengan ada nya Sejarah adalah salah satu ilmu yang wajib di jadikan ilmu. Sejarah sendiri memilkiki ciri khas nya masing masing, dan pastinya tidak lah jauh dari sumber dan lingkungan manusia sendiri yang merupakan sosok pelaku Sejarah. Dengan hal ini dapat disimpulkan Sejarah adalah sesuatu yang sangat wajib di pahami, di ikuti dan di pelajari oleh semua orang. Berdasarkan uraian di atas peneliti menemukan rumusan masalah yang diangkat mengenai sejarah di salah satu daerah di Indonesia mengenai tokoh dari Aceh yang ditulis dalam skripsi ini tentang pahlawan dari Aceh Laksamana Inong Bale Malahayati diantaranya pertama, bagaimana sosok Laksamana Inong Bale Malahayati itu sendiri? Kedua, bagaimana usaha Laksamana Inong Bale Malahayati dalam melawan Portugis dan Belanda di Aceh 1550-1610 ? Penelitian ini pula di angkat oleh peneliti guna untuk mengetahui sosok Laksamana Inong Bale Malahayati dan bagaimana perjuangannya dalam memimpin pasukan perang di Armada Kesultanan Aceh di Selat Malaka. Adapun Metode yang digunakan oleh peneliti Vitra Andi adalah menggunakan metode penelitian sejarah yang sejarah, adapun menggunakan heuristik, kritik, intepretasi dan historiografi yang menjadi rujukan metode penelitian sejarah yang diangkat oleh peneliti dalam memenuhi tujuan skripsi ini. Dalam perjalanan Laksamana Inong Bale Malahayati mendapakan gelar sebagai pemimpin pasukan perang lautan untuk Kesultanan Aceh di abad 16 yang memiliki perjalan yang begitu panjang, di mulai dari pendidikan nya di Ma’had Baitul Maqdis, pernikahannya dengan Laksamana Mahmuddin yang merupakan teman kecil, lalu diangkatnya Malahayati sebagai Laksamana Selat Malaka menggantikan suaminya yang gugur di Teluk Haru, dan terbentuknya Laksamana Inong Bale ( Wanita Janda ) yang di beri nama armada nya oleh Sultan Al-Mukammil dan berhasil membunuh sosok berpengaruh dalam catatan sejarah Belanda yaitu Cornelis De Houtman