Dampak kebijakan pembangunan ekonomi Presiden Soeharto pada awal Orde Baru tahun 1966-1974 terhadap masyarakat Indonesia

Indonesia pada era Orde Baru berfokus pada upaya pembangunan ekonomi nasional melalui pengembangan struktur administrasi pembangunan yang didominasi oleh personel militer bersinergis dengan para ahli ekonomi didikan Barat. Presiden Suharto merestrukturisasi politik dan ekonomi demi tujuan ganda, yaitu untuk mencapai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Pentingnya aspek pemerataan, tampaknya disadari betul dalam masa ini. Presiden Suharto membangun kembali masalah pemerintahan dan ekonomi dengan alasan ganda untuk mencapai kekuatan politik dan pembangunan ekonomi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Dalam metode penelitian sejarah ini terdapat empat tahapan yang harus dilaksanakan diantaranya, tahapan pertama yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonomi dan sosial dan menggunakan teori pembangunan ekonomi dan teori trickle down effect. Adapun Jenis penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah studi pustaka, yaitu suatu strategi penelitian yang bertumpu pada informasi yang tersusun, baik dari buku, jurnal, maupun sumber-sumber tersusun lain yang berharga dan mendukung penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: strategi pembangunan ekonomi yang dilakukan pada awal Orde Baru di antaranya: 1. Pemulihan ekonomi tahun 1966-1973; 2. Repelita I tahun 1969-1974. Dan dampak dari pembangunan ekonomi di antaranya: Bidang ekonomi meliputi stabilitasi ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi, swasembada beras, peningkatan produksi pangan ekspor, pembangunan sektor industri, sektor perhubungan, dan dampak di bidang sosial meliputi meningkatnya kesejahteraan masyarakat, transmigrasi dan keluarga berencana, sektor pendidikan, kesehatan, dan agama