Aktivitas santri mengikuti pembelajaran dengan metode Talaqi hubungannya dengan kemampuan hafalan Al-Qur'an: Penelitian di Pesantren Tahfidz Rumah Qur’an Indonesia (RQI) Bandung

Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh informasi terdapat metode talaqi yang diterapkan pada pembelajaran tahsin, untuk mempermudah melatih bacaan Al-Qur’an sesuai kaidah tahsin. Hingga dapat meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan Al-Qur’an. Tingkat aktivitas santri mengikuti pembelajaran dengan metode talaqi cukup tinggi namun disisi lain kemampuan hafalan Al-Qur’an sebagian santri masih relatif rendah. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana aktivitas santri mengikuti pembelajaran menggunakan metode talaqi hubungannya dengan kemampuan hafalan Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui aktivitas santri mengikuti pembelajaran dengan metode talaqi, 2) Untuk mengetahui realitas kemampuan hafalan Qur’an santri di Pesantren Tahfidz Rumah Qur’an Indonesia Bandung, 3) Untuk mengetahui hubungan aktivitas santri mengikuti pembelajaran menggunakan metode talaqi dengan kemampuan hafalan Qur’an di Pesantren Tahfidz Rumah Qur’an Indonesia Bandung. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa kemampuan santri dalam hafalan Al-Qur’an dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya aktivitas mereka mengikuti pembelajaran menggunakan metode talaqi. Berdasarkan hal tesebut maka hipotesis yang diajukan adalah semakin tinggi aktivitas santri dalam mengikuti pembelajaran menggunakan metode talaqi semakin tinggi pula dalam kemampuan hafalan Al-Qur’an mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif korelasi, dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pendekatan logika untuk data kualitatif dan statistika untuk data kuantitaif dengan menempuh analisis parsial dan korelasi. Hasil penelitian yang diperoleh, 1) Realitas aktivitas santri mengikuti pembelajaran menggunakan metode talaqi diperoleh skor rata-ratanya sebesar 4,00 yang berada pada rentang 3,40 – 4,19 dan menunjukkan pada kategori tinggi. 2) Kemampuan hafalan Al-Qur’an santri diperoleh skor rata-ratanya sebesar 84,26 yang berada pada rentang 80-100 yang termasuk dalam kategori sangat baik. 3) Hubungan antara aktivitas santri mengikuti pembelajaran menggunakan metode talaqi dengan kemampuan hafalan Al-Qur’an diperoleh koefisien korelasi variabel X dan Y adalah 0,12 yang berada pada rentang 0,00-0,20 dan menunjukkan kategori sangat rendah. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh t_hitung 0,69 < t_(tabel 1,69) yang berarti hipotesis (Ha) ditolak maka tidak terdapat hubungan antara variabel X dan Y. kemudian besarnya pengaruh variabel X terhadap Y adalah 2%