Pengelolaan ekonomi masjid bersumber dari dana ZIS di Masjid Salman ITB

Konsep sharing dalam ZIS memungkinkan adanya penyamarataan pendapatan karena pemberian sebagian harta yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan. Oleh karena itu, untuk mencapai pemanfaatan dana ZIS secara maksimal maka diperlukan pengelolaan dana ZIS yang profesional dan inovatif. Masjid sebagai unit pengumpul zakat yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat muslim memiliki peran yang amat penting. Tentunya, banyak faktor yang harus diperbaiki, mulai dari sumber daya manusia sampai rencana pengelolaan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan dana ZIS mulai dari proses penghimpunan sampai penyalurannya di Masjid Salman ITB. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan dan kendala yang dihadapi oleh para pengurus ataupun pihak yang terlibat. Untuk meningkatkan manfat dari pengelolaan ekonomi masjid yang bersumber dari dana ZIS maka diperlukan pengelolaan dana ZIS yang tersusun dan terencana. Adapun strategi yang dijalankan yaitu sebagai salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan pengelolaan dana ZIS seperti penghimpunan dan penyaluranya. Beberapa hal yang turut perlu diperhatikan adalah pengawasan selama proses pengelolaan untuk mengetahui kendala yang dihadapi termasuk solusi untuk mengatasinya. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengelolaan dana ZIS yang dilakukan oleh pengurus Masjid Salman ITB. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer berdasarkan wawancara dan observasi kegiatan pengelolaan dana ZIS dan data sekunder yang berasal dari penelitian terdahulu berupa skripsi dan jurnal ilmiah dengan tema yang relevan. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pada pengelolaan ekonomi masjid bersumber dari dana ZIS di Masjid Salman ITB dilakukan oleh lembaga khusus yang disebut Rumah Amal Salman (RAS) dengan membentuk program untuk bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan keagamaan. Sedangkan strategi yang digunakan yaitu memanfaatkan teknologi untuk mengedukasi masyarakat tentang keutamaan menunaikan zakat, infaq dan sedekah juga sebagai media yang memudahkan penghimpunan dana dari masyarakat, selain itu RAS juga melibatkan berbagai pihak dalam kegiatan penyaluran. Adapun kendala yang dihadapi dari sisi internal, yaitu: belum ada SOP yang baku, tidak semua amil memiliki sertifikasi amil, dan proses penyurveian dalam kegiatan pendayagunaan yang memakan waktu lama, sedangkan kendala dari sisi eksternal yaitu: rendahnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan ZIS melalui Rumah Amal Salman dan belum adanya asosiasi yang menaungi profesi amil