Relasi sosial pengendara ojek online perempuan: Penelitian tentang interaksi dan relasi sosial anggota Komunitas Ladies Driver Bandung

Ojek online perempuan sebagai suatu fenomena yang baru di dalam sektor publik. Hal ini sebagai bentuk kontribusi perempuan dalam bidang jasa transportasi. Namun, tidak sedikit masyarakat memandang pekerjaan mereka sebelah mata, terlebih pekerjaan mereka yang rentan akan lakalantas dan pelecehan. Oleh karenanya, beberapa diantara mereka menciptakan komunitas untuk melindungi dan memberikan rasa aman, saling kenal-mengenal dan tolong-menolong sesama ojek online, serta memiliki relasi yang luas. Penelitian ini mengambil di Kota Bandung tepatnya berada di Jalan Dipati Ukur.Penelitian ini difokuskan pada relasi sosial pengendara ojek online perempuan di dalam komunitas Ladies Driver Bandung. Peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui mekanisme keanggotaan, kegiatan dan program yang diusung, serta keberhasilan komunitas dalam memupuk solidaritas dan relasi sosial antar anggota Ladies Driver Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead. Menurut Mead, pola interaksi dan berperilaku yang saling terhubung dapat berpotensi terciptanya sebuah kelompok, diawali dengan proses-proses interaksi dan juga komunikasi antar individu dan antar kelompok yang memahami simbol-simbol yang digunakan. Komunikasi disini dapat berupa interaksi antar anggota, antar komunitas, serta anggota dengan komunitas menggunakan simbol-simbol yang dimaknai bersama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif, karena akan mengilustrasikan realitas yang terjadi tanpa adanya unsur subjektif. Sumber data yang didapatkan dari data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui proses wawancara mendalam, observasi, dan kajian pustaka. Data yang didapatkan selanjutnya di analisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa, Komunitas Ladies Driver Bandung memberikan kebebasan kepada pengurus dan anggotanya untuk membawa mereka ke arah yang lebih baik dibawah nama komunitas. Banyak kegiatan yang menekankan pada pengembangan diri dan dituntut untuk berjiwa sosial tinggi untuk saling tolong-menolong serta menambah relasi seluas-luasnya. Temuan lain dari penelitian ini juga menghasilkan bahwa komunitas Ladies Driver Bandung memiliki simbol-simbol tertentu dalam proses interaksi. Dimana interaksi tersebut dibantu oleh media sosial yang memudahkan mereka untuk berkomunikasi dan menjalin kontak sosial yang mempererat tali solidaritas antar sesama anggota komunitas Ladies Driver Bandung