Implementasi wakaf saham syariah dan kontribusinya terhadap pertumbuhan perekonomian umat di Indonesia

Wakaf saham syariah merupakan wakaf produktif sebagai penggerak ekonomi umat. Secara regulasi kebolehan wakaf saham syariah terdapat dalam Undang-Undang Wakaf No. 41 Tahun 2004 dan PP No. 42 Tahun 2006. Namun peraturan tersebut belum sepenuhnya jelas dan terperinci, sehingga masih terdapat multi tafsir, teruama dalam penerapan aplikatif wakaf saham syariah perlu adanya aturan yang jelas sehingga benda wakaf (lot saham syariah) dapat tetap kekal dan produktif. Berubahnya status lot saham dari Syariah kepada non Syariah harus menjadi perhatian bagi pemerintah agar wakaf saham tetap produktif sesuai peruntukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) Peraturan perundang-undangan wakaf di Indonesia, sehingga peraturan tersebut dapat di aplikasikan untuk mendukung perkembangan wakaf saham syariah, 2) Menganalisis penerapan peraturan tersebut dalam praktik wakaf saham syariah, 3) Menganalisis sejauh mana kontribusi wakaf saham syariah terhadap perekonomian umat di Indonesia. Landasan teori yang digunakan adalah menggunakan teori sistem hukum, guna mengukur sejuh mana hukum wakaf saham dapat diterapkan di masyarakat serta koherensi perundang-undangan wakaf dengan hukum Islam, sedangkan teori pertengahan menggunakan teori kemaslahatan wakaf saham syariah, karna wakaf saham Syariah merupakan jenis wakaf produaktif kontemporer dan dalam teori terapannya menggunakan teori investasi wakaf produktif sebagai penggerak perekonomian umat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, metode penelitian menggunakan deskriptif-analisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris terkait dengan wakaf saham syariah dan pelaksanaanya serta dampaknya pagi pertumbuhan perekonomian umat. Secara yuridis: 1) Regulasi kebolehan wakaf saham Syariah tedapat dalam perundang-undangan wakaf, namun dalam penerapannya wakaf saham syariah belum sepenuhnya berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dikarnakan belum adanya peraturan yang jelas tentang wakaf saham syariah, seperti berubahnya status lot saham dari saham syariah kepada non syariah belum ada dalam regulasi wakaf, hal ini dikarna peraturan tersebut hanya sebatas kebolehan wakaf saham syariah saja dan tidak menyentuh aspek aplikatif. 2) Dalam pengelolaan wakaf saham syariah di Global Wakaf belum sepenuhnya optimal. Dikarnakan belum adanya pedoman yang jelas dan belum melibatkan lembaga pengelola investasi dalam mengelola aset wakaf saham syariah, termasuk didalamnya adanya beberapa saham yang dikeluarkan dari Daftar Efek Syariah (DES). 3) Wakaf saham syariah dalam jumlah besar dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian umat jika dikelola secara terstuktur dan optimal. Wakaf saham syariah dapat menggerakan perekonomian umat dikarnakan investasi secara langsung menggerakan sektor usaha riil baik dalam bidang konsumsi, produksi dan distribusi sehingga secara langsung dapat menggerakan perekonomian