Pesan dakwah dalam upacara adat: Studi kasus pada prosesi upacara adat pernikahan Sunda di Kota Bandung

Masuknya Islam ke Nusantara, salah satunya melalui adat atau tradisi yang digagas oleh Wali Songo dengan berakulturasi melalui tradisi yang sudah ada sebelumnya,. Dan salah satu tokoh yang menyebarkan Islam di Tatar Sunda adalah Syekh Syarif Hidayatullah, beliau bergerak di tataran kultur yang mana beliau mampu memahami simbol-simbol kosmik sosial dan budaya yang melekat erat sebagai ciri masyarakat Sunda pada masa itu. Seiring berkembangnya zaman terjadi pula perkembangan pada dakwah, banyaknya media dakwah pada zaman sekarang ini memberikan juga peluang dan kemudahan bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pesan dakwah yang diharap mampu memberikan rasa nyaman sehingga dakwah lebih dapat diterima di semua kalangan oleh karena itu dakwah Islam terus memformulasi bentuknya yang tepat, salah satunya melalui upacara pernikahan adat Sunda Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi atau ritual apa saja yang ada pada upacara pernikahan adat Sunda. Untuk mengetahui dan memahami makna atau nilai-nilai dan pesan dakwah yang terkandung dalam upacara pernikahan adat Sunda. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori interaksi simbolik yang dikemukakan oleh George Herbert Mead. Esensi dari interaksi simbolik ialah suatu aktifitas yang merupakan ciri dari manusia yaitu komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Pada penelitian ini metodologi yang digunakan adalah paradigma interpretif yaitu paradigma yang memandang bahwa kebenaran, realitas atau kehidupan nyata tidak memiliki satu sisi, tetapi dapat memiliki banyak sisi, sehingga dapat dikaji dari berbagai sudut pandang, dan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, sedangkan metode yang digunakan ialah metode studi kasus. Setelah melakukan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dalam setiap rangkaian upacara pernikahan adat Sunda terdapat pesan dakwah yang dirujuk kepada Al-Qur’an dan Hadist. Adapun esensi pesan yang disampaikan yaitu sebagai edukasi bagi suami-istri tentang membina rumah tangga agar sesuai dengan perintah Allah SWT serta anjuran Rasulullah SAW, dan umumnya sebagai media dakwah kepada seluruh tamu undangan yang hadir karena terdapat pesan dakwah akhlak seperti ajakan berbuat baik kepada sesama manusia, dan dakwah akidah salah satunya seperti ajakan untuk tidak menyekutukan Allah SWT