Pengaruh family well-being dan konformitas teman sebaya terhadap bullying pada remaja

Saat ini fenomena bullying atau disebut perundungan juga marak terjadi di Indonesia. Pemicu awal terjadinya bullying salah satunya yaitu konformitas teman sebaya. Individu yang memiliki perbedaan dengan kelompoknya (out group) akan membuat remaja memunculkan sikap mengasingkan, mencela bahkan hingga mencemooh. Inilah yang kemudian akan menimbulkan perilaku agresif atau berbagai bentuk kekerasan pada remaja yang mengarah pada bullying terhadap individu lain. Konformitas teman sebaya adalah perubahan perilaku yang dilakukan oleh seorang individu untuk melakukan hal yang sama dengan kelompok yang dia masuki. Perubahan perilaku tersebut bisa berbentuk perubahan sikap, perubahan penilaian, perubahan nilai yang dianut dan lain sebagainya. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh family well-being dan konformitas teman sebaya terhadap bullying pada remaja. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik analisi regresi berganda. Responden dalam penelitian ini berjumlah 150 remaja SMP di Bandung dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari family well-being dan konformitas teman sebaya dengan Fhitung: 5.266 dan nilai koefisien signifikan 0.006 < 0.05. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0.058 yang memiliki arti bahwa family well-being dan konformitas teman sebaya memiliki pengaruh sebesar 5,8% terhadap bullying pada remaja. Sedangkan sebesar 94,2% dipengaruhi oleh variabel lain