Manajemen kewirausahaan pesantren untuk kemandirian santri penelitian di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki potensi besar dalam mengintegrasikan nilai-nilai ajaran islam memusatkan terhadap pembentukkan karakter dan pembiasaan. Seiring perkembangan zaman pesantren dinilai cocok untuk menerapkan kewirausahaan untuk kemandirian, saat ini pesantren mengahadapai tantangan globalisasi dan teknologi, kurangnya manajemen yang efektif untuk mengelola program entrepreneur, penyediakan tenaga pendidikan dibidang kewirausahaan, konsep yang matang untuk program kewiraushaan di pesantren entrepreneur. Rumusan masalah pada penelitian bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pengarahan program kewirausahaan untuk kemandirian santri di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung, dan apa problematika pelaksanaan kewirausahaan di pesantren serta bagaimana pengawasan program kewirausahaan tersebut. tujuannya untuk mendeskripsikan, menyusun, meriview, menganalisis dampak, dan mengevaluasi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan dari raw input, inveromental input, proses, output dan outcame. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode kualitatif deskriptif naturalistik yang bersifat holistik, objek yang alamiah penelitian sebagai instrument kunci, pengambilan sempel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif. Hasil penelitian bahwa manajemen kewirausahaan untuk kemandirian santri di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung perencanaan strategis dengan memuat gabungan kurikulum nasional dengan kurikulum khas pesantren Daarut Tauhiid sesuai misi mencetak ahli dzikir, ahli fikir dan ahli ihtiar, Menghasilkan peserta didik berkarakter baik (ikhlas, jujur, tawadhu) dan kuat (disiplin, berani dan tangguh), pengorganisasian santri berdasarkan minat dan hobi santri, mengadakan training leadership dan entrepreneurship. Pelaksanaan manajemen kewirausahaan dilakukan melalui pembiasaan dan pembinaan karakter dalam kegiatan sehari-hari selanjutnya pengawasan dilakukan secara berjenjang. Peningkatan dan perbaikan terus dilakukan untuk melakukan yang terbaik,