Perancangan alat penyiraman air dan pupuk otomatis pada bibit bunga krisan menggunakan mikrokontroller dengan menggunakan metode Fuzzy Sugeno

Pada umumnya penyiraman air dan pupuk pada tanaman bunga krisan masih manual dengan menggunakan tenaga manusia. Tanaman krisan adalah tanaman hias bunga yang memiliki nilai eknomi tinggi. Pada tahun 2018, tanaman krisan di Indonesia mempunyai jumlah produksi hampir 500 juta tangkai. Tanaman krisan yang dihasilkan di Indonesia masih kalah bersaing dengan produk dari luar negeri, karena masih terhambat oleh rendahnya tingkat kemampuan teknologi yang dikuasai petani. Untuk meningkatkan teknologi yang ada perlu dilakukan kontrol yang benar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Salah satunya adalah penyiraman air dan pupuk otomatis pada bunga krisan ini. Untuk mendeteksi kelembaban tanah, digunakan sensor soil moisture sensor v2, sedangkan untuk mendeteksi suhu digunakan sensor dht22. Mengenai penyiraman pupuk, digunakan modul real time clock untuk mendeteksi waktu. Metode Fuzzy Sugeno digunakan pada perancangan alat penyiraman air dan pupuk otomatis ini, karena tingkat akurasi nya diatas 70%. Inputan pada sensor kelembaban tanah dan sensor suhu dht22 akan di proses menggunakan metode fuzzy sugeno sehingga dapat menghasilkan output durasi pada penyiraman. Penyiraman air dan pupuk tersebut menggunakan pump air model diaphragm pump JF-0242-3. Pada penyiraman pupuk otomatis sudah di atur melalui inputan waktu pada sensor real time clock. Hasil pengujian yang telah dilakukan dihasilkan tingkat akurasi sebesar 81% pada penyiraman air otomatis, dan 95% pada penyiraman pupuk otomatis