Pembelajaran di luar jam pelajaran sebagai laboratorium Agama untuk pencapaian kompetensi siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti : Penelitian di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak dan Teknik Komputer Jaringan pada Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Tarogong Kidul

INDONESIA : Penelitian ini bermula dari beberapa masalah yang ditemukan terkait pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti yang berhenti pada materi pembelajaran di kelas yang cenderung monoton, khusus untuk pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti di sekolah menengah kejuruan (SMK), capaian kompetensi harus dicapai siswa dalam waktu tiga jam per pekan. Ditinjau dari proses pembelajaran dan waktu yang tersedia untuk belajar, diperlukan upaya untuk memaksimalkan proses pembelajaran pendidikan di sekolah menengah kejuruan agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan dalam proses pembelajaran, salah satu upaya untuk mencapai kompetensi tersebut melalui jam pelajaran tambahan yang menggunakan media dan sumber belajar berupa lingkungan, dalam hal ini laboratorium untuk mempraktekan pengetahuan yang didapatkan di kelas. Penelitian ini didasari oleh kerangka pemikiran atau teori bahwa pembelajaran di luar jam pelajaran yang menggunakan sumber dan media pembelajaran berupa laboratorium agama, mampu meningkatkan kompetensi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah : menganalisis program, pelaksanaan, metode, dan evaluasi pembelajaran di luar jam pelajaran sebagai laboratorium agama di SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul jurusan rekayasa perangkat lunak dan teknik komputer jaringan, serta untuk menganalisis seberapa besar dampak pembelajaran di luar jam pelajaran sebagai laboratorium agama untuk pencapaian kompetensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan instrument pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa : pembelajaran di luar jam pelajaran sebagai laboratorium agama berfungsi sebagai tempat praktik, penanaman kompetensi siswa, kegiatan keagamaan, tempat diskusi siswa, sumber belajar dan media belajar siswa, metode pembelajaran yang digunakan yakni demonstrasi, eksperimen dan ceramah. evaluasi pembelajaran menggunakan modul pembelajaran yang memuat penilaian kognitif, afektif dan psikomotor. dampak dari adanya pembelajaran di luar jam pelajaran sebagai laboratorium agama ini siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan ketika pembelajaran Pendidikan agama Islam dan budi pekerti khusunya aspek psikomotor siswa. Kata kunci: Pembelajaran di Luar Jam Pelajaran, Laboratorium Agama, Kompetensi, Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti ENGLISH : This research stems from several problems found related to Islamic education learning which stops at the learning material in class which tends to be monotonous, especially for learning Islamic education in vocational high schools (SMK), the achievement of competence must be achieved by students within three hours per week. Judging from the learning process and the time available for learning, efforts are needed to maximize the educational learning process in vocational high schools so that students achieve the expected competencies in the learning process, one of the efforts to achieve these competencies is through additional lesson hours that use media and learning resources. in the form of an environment, in this case a laboratory to practice the knowledge gained in class. This research is based on a framework or theory that learning outside of class hours using learning resources and media in the form of a religious laboratory can increase the competence of students. The objectives of this study were: to analyze the program, implementation, methods, and evaluation of learning outside of class hours as a religious laboratory at SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul majoring in software engineering and computer network engineering, and to analyze how much impact learning outside of class hours as a laboratory religion for the achievement of competence. This study uses a descriptive analytic method with data collection instruments through observation, documentation and interviews. The results showed that : learning outside of class hours as a religious laboratory serves as a place of practice, inculcating student competence, religious activities, student discussion areas, learning resources and student learning media, the learning methods used are demonstrations, experiments and lectures. learning evaluation using learning modules that contain cognitive, affective and psychomotor assessments. The impact of learning outside of class hours as a religious laboratory is that students are able to achieve the expected competencies when learning Islamic religious education, especially the psychomotor aspects of students