Meningkatkan kecerdasan emosional anak usia dini melalui metode pembelajaran sentra bahan alam : Penelitian kelompok B di RA Nurusyifa Kabupaten Bandung

Berdasarkan hasil studi pendahuluan terdapat temuan yang perlu dikaji lebih mendalam yaitu adanya anak yang masih rendah dalam aspek kecerdasan emosional. Hal ini dapat dilihat masih ada anak yang memiliki sikap kurang peduli terhadap teman yang lain, tidak menerapkan sikap bersabar dalam mengantri, saat berdoa sering mengobrol, kurang bekerja sama, menangis dan marah ketika belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kecerdasan emosional anak sebelum menggunakan metode pembelajaran sentra bahan alam; (2) proses pembelajaran sentra bahan alam untuk mmeningkatkan kecerdasan emosional anak; (3) kecerdasan emosional anak setelah diterapkan metode pembelajaran sentra bahan alam kelompok B di RA Nurusyifa Kabupaten Bandung. Peneliti menggunakan teori Daniel Goleman (2002) untuk kecerdasan emosional anak, yaitu memiliki rasa empati, mengelola emosi, kesadaran diri dan membina hubungan. Sedangkan untuk variabel pembelajaran sentra bahan alam menggunakan teori Suyadi dan Dahlia (2014 : 50) sentra bahan alam adalah bermaksud memberikan kesempatan kepada anak bereksplorasi dengan berbagai bahan yang ada di alam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan campuran yaitu: pendekatan kualitatif dan penekatan kuantitatif. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan hal yang berkaitan dengan kecerdasan emosional anak. Kemudian dilakukan membuat instrument penelitian, analisis data hasil observasi dan analisis hasil kemampuan emosional anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kecerdasan emosional anak sebelum diterapkan kegiatan pembelajaran sentra bahan alam diperoleh nilai rata-rata 32,8 dengan predikat mulai berkembang; (2) penerapan metode pembelajaran sentra bahan alam untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak dilihat dari aktivitas guru dan aktivitas anak mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini ditunjukan oleh aktivitas guru pada sklus I diperoleh nilai rata-rata 70% dengan predikat cukup, dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,65% dengan predikat sangat baik. Demikian pula hasil analisis aktivitasanak pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 70% dengan predikat cukup, dan pada siklus II memperoleh nilai rata-rata sebesar 90% dengan predikat sangat baik; (3) kecerdasan emosional anak setelah diterapkan kegiatan metode pembelajaran sentra bahan alam pada siklus I tindakan I diperoleh nilai rata-rata 38,8 dengan predikat mulai berkembang, pasa siklus I tindakan II diperoleh nilai rata-rata 52,8 dengan predikat berkembang sesuai harapan. Sedangkan pada siklus II tindakan I diperoleh nilai rata-rata 71,6 dengan predikat berkembang sesuai harapan, siklus II tindakan II diperoleh nilai rata-rata 79,4 dengan predikat sangat baik. Dengan demikian hipotesis diterima, artinya metode pembelajaran sentra bahan alam dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak