Penerapan kode etik jurnalistik pasal 1 dan 2 pada media sosial Instagram : Studi kualitatif deskriptif Muslim Athletes Januari-Desember 2020

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya akun Instagram yang muncul sebagai media informasi di Indonesia. Media yang bermunculan ini dianggap sebagai media yang memberikan informasi dengan keunggulan kecepatannya menyebar di masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai penerapan kode etik jurnalistik pada media sosial Instagram @muslimathletes, media informasi yang aktif memberitakan peristiwa tentang atlit muslim di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan kode etik jurnalistik pada media sosial Instagram. Sebab tiap-tiap kanal untuk menyebarkan berita pasti ada prinsip dan etika yang harus dijalankan dalam kegiatannya. Selain itu, penulis ingin mengetahui apa saja perbedaan antara penerapan kode etik jurnalistik di lapangan, serta penerapan kode etik jurnalistik di media sosial. Penelitian ini berlandaskan kepada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) pada pasal 1 dan 2 membahas tentang sikap independen, akurasi berita, dan berita yang berimbang pada cara-cara profesional dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik. Penelitian ini menggunakan teori deskriptif. Teori ini berfokus mengkaji kaidah yang digunakan untuk mencitrakan suatu objek penelitian dengan mengolah data-data yang kemudian dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Metode ini digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk memberikan kesimpulan lebih luas. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara, studi kepustakaan dan observasi. Hasil penelitian menyimpulkan Muslim Athletes telah menerapkan prinsip kode etik jurnalistik pasal 1 dan 2 mengenai independensi dan cara-cara professional dalam menjalankan kegiatannya. Proses yang dilakukan Muslim Athletes menjunjung tinggi independensi, berita yang berimbang, serta cara-cara professional dalam kegiatannya di media sosial Instagram. Walaupun dirasa belum sempurna, namun secara menyeluruh dapat dinilai bahwa Muslim Athletes tidak melanggar kode etik jurnalistik pasal 1 dan pasal 2