Moderasi Islam perspektif Al Munir Wahbah Az-Zuhaili

Sikap keberagamaan umat Islam secara umum cenderung mengambil salah satu dari dua pilihan ekstrem, yaitu sikap radikal atau tekstualis dan sikap liberal yang memprioritaskan akal daripada naql. Sikap radikal seringkali menjadikan Islam sebagai alat propaganda untuk melakukan perubahan sosial atau reformasi politik secara drastis melalui fanatisme yang tinggi terhadap ajaran Islam, sehingga tidak jarang menggunakan kekerasan untuk mengaktualisasikan pemahamannya tentang Islam. Sementara itu sikap liberal, adalah pemikiran Islam atau sikap yang condong kepada kebebasan atau berpandangan bebas (luas dan terbuka) tanpa peduli pada kaidah-kaidah yang ada. Kedua sikap tersebut dipandang berlebihan dan tidak sejalan dengan niliai-nilai ajaran Islam. Salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan sikap Islam moderat (tawassuth). Salah satu ulama yang memiliki sikap moderat dalam pemikirannya adalah Wahbah az-Zuhaili, yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui definisi, hakikat, dan ruang lingkup moderasi Islam menurut Wahbah az-Zuhaili; serta untuk menganilisis penafsiran Wahbah az-Zuhaili pada Tafsir Al-Munir tentang ayat-ayat yang mengandung nilai moderasi Islam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode literatur (library research). Sedangkan metode tafsirnya menggunakan metode maudhui’ melalui kajian intertektulitas, yang diintrodusir oleh Julia Kristeva. Data diperoleh melalui studi dokumentasi, kemudian dianalisis melalui tiga kegiatan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan: Pertama, definisi dan hakikat moderasi Islam menurut Wahbah az-Zuhaili adalah sikap, perilaku, tatanan, muamalah serta moralitas yang seimbang. Sedangkan ruang lingkupnya adalah dalam hal akidah, ibadah, syariah, akhlak, dan mu’amalah. Kedua, penafsiran ayat-ayat moderasi Islam dalam Tafsir Al-Munir karya Wahbah az-Zuhaili dalam kajian intertektulitas secara umum sejalan dengan pandangan para mufassir sebelumnya. Penafsiran wahbah Zuhaili terhadap ayat-ayat yang mengandung nilai-nilai moderasi Islam antara lain: 1) Sikap adil dan tidak berlebihan (QS. Al-Baqarah: 143); 2) Bertanggung jawab atas kewajibannya (QS. Al-Baqarah: 238); 3) Berupaya menjadi yang terbaik (Qs. Ali ‘Imran: 110, (QS. Al-Qalam: 28); 4) Jujur dan menegakkan kebenaran (QS. al-Maidah,[5]: 8); 5) Tidak melampaui batas (QS. al Maidah,[5]: 77); 6) Tidak bersikap kasar (QS. Taha: 44); 7) Bersikap sederhana dan tidak boros (QS. al-Furqan: 67). Secara singkat sikap moderat tersebut harus tercermin dalam segala sendi kehidupan umat Islam, baik dalam akidah, ibadah (syariah), akhlak, maupun dalam muamalah