Penggunaan asesmen diagnostik untuk membantu kesulitan belajar siswa SMA dalam mempelajari konsep sistem ekskresi

Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dijumpai diantaranya siswa mengalami kesulitan dalam belajar sehingga kurang mampu memahami pelajaran yang disampaikan guru dan mengakibatkan hasil belajar siswa kurang sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian mengenai penggunaan asesmen diagnostik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyusunan dan penggunaan asesmen diagnostik untuk membantu kesulitan belajar siswa SMA dalam mempelajari konsep sistem ekskresi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Margahayu. Instrumen yang digunakan terdiri dari penilaian tes berupa lembar soal, penilaian non tes berupa angket dan lembar wawancara. Analisis data dilakukan dengan merekapitulasi hasil tes dengan menganalisis indikator mana yang dicapai dan yang tidak dicapai siswa serta penelaahan kesulitan belajar siswa melalui tabel spesifikasi soal dan angket. Hasil penelitian menunjukkan penerapan asesmen diagnostik dapat membantu siswa dalam kesulitan belajar, dilihat peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata nilai siswa pada awalnya didapat 60 menjadi 82. Penggunaan asesmen diagnostik ini termasuk kedalam kategori efektif dilihat dari 2 indikator diantaranya dari jumlah kenaikan persentase siswa yang lulus KKM dan dari analisis tingkat kesukaran soal baik tipe PG maupun essai. Respon siswa terhadap penerapan asesmen diagnostik ini rata-rata 58,7 dengan kategori sedang