Sintesis Nanokomposit Fe2O3/Kitosan dan aplikasinya untuk penurunan intensitas pewarna organik sintetis secara fotokatalisis

Penggunaan pewarna organik sintetis seperti metilen biru dan rhodamin B di industri turut memberikan dampak negatif terhadap lingkungan jikalau pengolahan limbah ini tidak memenuhi standar. Maka oleh karena itu, limbah ini perlu ditangani terlebih dahulu. Studi ini melaporkan solusi terbaik untuk mendegradasi pewarna metilen biru dan rhodamin B menggunakan nanokomposit Fe2O3/Kitosan hasil sintesis secara adsorpsi dan fotokatalisis dibawah sinar tampak. Fe2O3 berhasil disintesis dari limbah baterai menggunakan metode presipitasi. Dengan menggunakan metode dispersi padat-padat sederhana dalam medium pendispersi asam asetat, nanokomposit Fe2O3/Kitosan berhasil disintesis dengan terbentuknya serbuk halus berwarna merah bata gelap. Hasil analisis XRD menunjukkan pola difraksi Fe2O3 yang memiliki struktur tipe trigonal (hexagonal axes) dan partikel kitosan merupakan mineral kitosan. Data SEMmemperlihatkan morfologi Fe2O3berbentuk butiran putih seragam dan cekungan hitam mengidentifikasikan pori kitosan. Data FT-IR mengkonfirmasi adanya gugus OH/NH, alkana, gugus fungsi karboksilat, ikatan C-O-C dan ikatan Fe-O yang menunjukkan nanokomposit telah terbentuk. Hasil UV-DRS menghasilkan celah pita dengan nilai 2.095 eV menunjukkan bahwa fotokatalis nanokomposit Fe2O3/Kitosan mengalami penurunan celah pita. Hasil uji adsorpsi dan fotokatalisis menunjukkan bahwa dengan menggunakan fotokatalis nanokomposit Fe2O3/Kitosan mengalami peningkatan aktivitas dekolorisasi dibandingkan dengan zat tunggalnya saja, dengan efisiensi degradasi metilen biru sebesar 84.30%, dan rhodamin B sebesar 80.15% dibawah penyinaran sinar tampak selama 180 menit