Akhlak pemuda dalam Al-Qur’an: Kajian kisah Al-Qur’an dalam tafsir Al-Munir karya Wahbah Zuhaili

Skripsi yang berjudul tersebut membahas mengenai ayat-ayat kisah tentang pemuda yang di dalamnya terdapat nilai-nilai akhlak pemuda. Sebagaimana kita ketahui, bahwa pemuda adalah penerus bangsa dan harapan bangsa secara luasnya, secara sempitnya penerus dan harapan orangtua atau keluarga dan karib kerabat. Tidak dapat dipungkiri kini pemuda-pemuda kita telah mengalami kemerosotan akhlak. Kehidupan dan tingkah laku mereka tindak terkendali seperti contohnya tawuran, seks bebas, durhaka kepada orangtua, tindakan kekerasan terhadap sesama manusia baik lebih muda atau lebih tua darinya, dll. Hal tersebut tentu menjadi persoalan dan keresahan kita bersama. Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayat-ayat kisah pemuda dalam Al-Qur’an menurut tafsir Al-Munir karya Wahbah Zuhaili serta untuk mengetahui nilai-nilai akhlak pemuda yang ayat-ayat kisah pemuda kandung pada Al-Qur’an. Qashash Al-Qur’an atau metode berkisah atau menyampaikan kisah menjadi cara untuk Al-Qur’an menyampaikan petunjuknya kepada manusia dengan memberikan ibrah di setiap kisahnya yang dapat diambil serta termasuk salah satunya banyak diantaranya kisah-kisah mengenai pemuda. Metode berkisah tersebut yang kemudian menjadi teori dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif atau analisis isi (analysis content) serta menggunakan sumber primer dari tafsir Al-Munir karya Wahbah Zuhaili dalam menafsirkan ayat-ayat kisah pemuda dalam Al-Qur’an dan menggunakan sumber sekunder dari jurnal, artikel, buku dan sumber-sumber lainnya yang sesuai dengan masalah yang sedang penulis teliti, yakni kisah dan akhlak pemuda dalam Al-Qur’an. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa di dalam ayat-ayat kisah pemuda dalam Al-Qur’an memiliki nilai-nilai akhlak pemuda yang terkandung di dalam setiap ayat-ayat kisah pemuda tersebut agar dapat ditiru dan dilakukan nilai-nilai akhlak baiknya serta dihindari dan dibuang nilai-nilai akhlak buruknya. Sehingga harapannya kita semua mendapat dampak yang baik dari hal tersebut. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya terbagi menjadi nilai akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah. Akhlak mahmudah dari kisah-kisah tersebut di antaranya adalah: bertaqwa, setia, taat dan patuh serta syukur dan rasa terimakasih (Q.S Yusuf : 23-29), ihsan, penyayang, bertaqwa, birrul walidain dan tawadhu (Q.S Maryam : 12-15 ), berani, kritis, sabar dan teguh serta beriman (Q.S Al-Kahfi : 9-26), berani menegakkan kebenaran (QS. Al-Anbiya : 51-58), kepandaian berpikir (QS. Al-Anbiya : 59-65), perhatain dan penyantun serta pasrah dan penyabar (QS. Ash-Shaffat : 102-113). Sementara, akhlak mazmumah di antaranya adalah iri, dengki, zalim dan kejam (QS. Yusuf : 7-10), bohong dan menipu (QS. Yusuf : 11-18), keangkuhan, kesombongan dan pembangkangan (QS. Hud : 42-47), kikir, iri, hasud, takwa dan antonimnya (QS. Al-Maidah : 27-32)