Efektivitas pelayanan sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara di Kementerian Agama Kabupaten Bandung

Pengadaan pemerintahan yang efektif dan efisien membutuhkan sarana dan prasarana yang baik dan teratur, salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan peemerintahan yang efektif adalah dengan mengelola keuangan dengan transparan dan akuntabel, untuk hal tersebut pemerintah membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara. Namun dalam pelaksanaannya di Kementerian Kabupaten Bandung masih terjadi beberapa masalah, berdasarkan hasil observasi yang dihasilkan peneliti menemukan beberapa masalah yang terjadi yakni, operator sering salah input, terlalu banyak menu, operator harus meyesuaikan data dengan aplikasi lain, terlalu banyaknya kode barang, aplikasi sering not responding, tidak ada notifikasi update dan tidak bias menghapus data barang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas SIMAK-BMN di Kementerian Agama Kabupaten Bandung. Penelitian ini terdiri dari satu variable yaitu efektivitas sebagai variable tunggal, peneliti menggunakan teori keberhasilan sistem yang dikemukakan oleh DeLone dan McLean, yaitu kualitas informasi, kepuasan pengguna, penggunaan, dampak individual dan dampak organisasional. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini adalah pegawai Sub Bagian Keuangan di Kementerian Agama Kabupaten Bandung. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis menurut Miles dan Huberman, dimana terdapat empat tahap yaitu, pengumpulan data, represntasi data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Selain itu, peneliti juga menggunakan triangulasi, triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi data. Berdasarkan hasil penilitian, SIMAK-BMN di Kementerian Agama Kabupaten Bandung sudah berjalan cukup efektif. Meskipun masih terdapat beberapa masalah yakni, operator sering salah ketik, data tidak terlalu akurat dengan yang aslinya, fitur yang ada belum lengkap atau masih banyak kekurangan dan aplikasi masih serring error. Maka dari itu, agar aplikasi SIMAK-BMN berjalan lebih efektif lagi pegawai selaku sebagai operator harus lebih teliti dalam proses penginputan data dan pemerintah juga harus terus memperbaiki aplikasi agar lebih mudah digunakan oleh operator dan mengurangi terjadi nya error