Efektivitas sistem informasi penilaian SIP Bandung Juara di Kecamatan Cibiru Kota Bandung

Efektivitas sistem informasi merupakan acuan bagi sebuah sistem yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan nilai guna kepada sebuah organisasi yang menggunakan sistem tersebut untuk mempermudah berbagai kegiatan yang dilakukan. Untuk itu, sebuah sistem yang efektif haruslah bisa memberikan dampak yang positif kepada pelaku atau pengguna sistem tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan lebih dalam mengenai efektivitas SIP Bandung Juara di Kecamatan Cibiru Kota Bandung, serta untuk menggambarkan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam penggunaan SIP Bandung Juara, serta tidak lupa upaya-upaya yang diberikan dalam mengatasi berbagai hambatan yang ada dalam proses penggunaan SIP Bandung Juara di Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Peneliti menggunakan teori uji efektivitas yang dikemukakan oleh DeLone dan McLean (2003) dimana teori efektivitas ini memiliki 6 (enam) dimensi diantaranya adalah, Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Informasi (Information Quality), Kualitas Layanan (Service Quality), Pengguna (User), Kepuasan Pengguna (User Satisfaction), Manfaat Bersih (Net Benefits). Keenam dimensi tersebut dan indikator-indikator yang terdapat di dalamnya digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas SIP Bandung Juara di Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara dan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan menurut Sugiyono yang terdiri dari tiga tahap yaitu 1) Reduksi data, 2) Penyajian data, dan 3) Penarikan kesimpulan atau Verifikasi. Hasil dari penelitian ini yaitu 1) dilihat dari kualitas sitem sudah cukup baik karena sistem sudah cukup mudah digunakan dan dapat membantu kecepatan akses informasi namun sering terjadi penurunan kualitas sistem pada saat sistem digunakan secara bersamaan, 2) kemudian dari segi kualitas informasi juga sudah dapat dikatakan baik karena informasi yang diperoleh sudah cukup relevan, akurat, dan tepat waktu. 3) dari segi kualitas layanan sudah menjalankan kualitas layanan yang cukup baik dengan didukung oleh berbagai indikator. 4) dari segi pengguna sudah berjalan dengan baik dan cukup membantu dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. 5) sedangkan untuk segi kepuasan pengguna masih kurangnya sosisalisasi kepada masyarakat terkait kepuasan yang dapat dinilai oleh masyarakat. 6) lalu untuk segi manfaat bersih masih harus ditingkatkan nilai manfaat keseluruhannya agar tercapainya sistem yang bernilai guna baik