Pembinaan keagamaan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual anak jalanan di Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (UPT PUSKESOS) Kota Bandung

Kehidupan anak jalanan merupakan satu dari sekian banyak problem sosial serius yang ada di masyarakat. Kehadirannya memiliki latarbelakang dan beberapa alasan yang fundamental. Beberapa alasan yang menjadi sebab utama diantaranya: Anak-anak jalanan memilih hidup dijalanan karena faktor kondisi ekonomi keluarga yang sulit, sehingga mau tidak mau mengarahkan mereka untuk membantu perekonomian keluarga dengan inisiatif usaha dijalanan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembinaan keagamaan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual anak jalanan yang ada di UPT Puskesos Kota Bandung, serta untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat yang terdapat dalam pelaksanaan pembinaan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual anak jalanan di UPT Puskesos Kota Bandung. Penelitian ini didasari pada teori bahwa kebutuhan spiritual merupakan salahsatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan manusia. Yang mengandung arti suatu keyakinan, harapan, dan kepercayaan pada Tuhan serta kebutuhan untuk menjalankan agama yang dianut, kebutuhan untuk dicintai dan diampuni oleh Tuhan yang seluruhnya dimiliki dan harus dipertahankan oleh seseorang sampai kapanpun agar memperoleh pertolongan, ketenangan, serta keselamatan. Termasuk anak jalanan, diharapkan Pembinaan Keagamaan dapat dijadikan sebagai penghubung para anak jalanan dengan kegiatan ibadah sebagai jalan pemenuhan kebutuhan spiritualnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan desain deskriptif yaitu penelitian yang menggunakan teknik analisa datanya berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Semua data tersebut menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis teliti, menunjukkan bahwasanya pembinaan keagamaan memberikan mampu membantu anak jalanan dalam pemenuhan kebutuhan spiritualnya. Mulai dari penguatan keimanan, membangun hubungan yang selaras dengan Tuhan, serta tumbuhnya rasa kasih sayang baik dengan Tuhan maupun terhadap sesama makhluk. Adapun faktor pendukung yang ada yaitu adanya pendanaan melalui APBD, pekerja sosial professional, serta berbagai fasilitas dan sarana yang tersedia. Sedangkan untuk faktor penghambat lebih ke anak jalanan yang sulit untuk diatur di awal kegiatan yang diadakan