Sistem pengawasan Pimpinan Pondok Pesantren dalam pelaksanaan kegiatan pengajian santri: Studi kasus di Pesantren Nihayatul Amal Rawamerta Karawang

Pondok Pesantren Nihayatul Amal terletak di Rawamerta Karawang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam berbasis asrama untuk membina santri agar memiliki akhlak mulia. Di pesantren Nihayatul Amal seluruh jadwal kegiatan pengajian santri sudah diatur secara rapih oleh pihak pesantren. Agar semua kegiatan sesuai dengan rencana awal yang sudah ditetapkan harus adanya pengawasan dari pimpinan. Maka, dibutuhkan sistem pengawasan yang mampu mengatur kegiatan pengajian dengan terwujudnya pengajian santri yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan pimpinan pondok pesantren dalam pelaksanaan kegiatan pengajian santri. Sistem pengawasan terdiri dari penetapan kebijakan pengawasan, proses pengawasan dan hasil pengawasan yang dilakukan oleh pihak pondok pesantren Nihayatul Amal dalam mengoptimalkan kegiatan pengajian santri. Pertama, pengawasan didasarkan pada teori Amirullah dan Haris Budiyono dalam bukunya, yang menyatakan bahwa kebijakan pengawasan yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer berdasarkan fokus pengawasan, objek pengawasan, maupun subjek pengawasan. Kedua, yaitu proses pengawasan di dasarkan pada teori Manulang dalam bukunya dan Wiliam H. Newman dalam buku Hani Handoko. Langkah terakhir yaitu hasil pengawasan berdasarkan teori G.R Terry dalam buku Sukarna. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan penjelasan serta fakta-fakta mengenai sistem pengawasan yang diterapkan oleh pimpinan dalam kegiatan pengajian santri di pesantren Nihayatul. Adapun jenis penelitiannya ialah kualitatif dengan tekhnik pengumpulan datanya observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengawasan pimpinan pondok pesantren dalam pelaksanaan kegiatan pengajian santri yang terdiri dari tiga langkah: Pertama, penetapan kebijakan pengawasan yang meliputi menetapkan alat pengukur, merumuskan hasil yang diinginkan, menetapkan penunjukan hasil, menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, Mengadakan penilaian dan mengadakan tindakan perbaikan. Kedua, proses pengawasan yaitu pimpinan umum melibatkan semua dewan guru dan para pengurus yang dibentuk dalam struktural kepengurusan pondok pesantren Nihayatul Amal dalam proses pengawasan kegiatan pengajian. Ketiga, hasil pengawasan yang menjelaskan dampak dari pengawasan terhadap kegiatan pengajian santri dan kinerja para dewan guru serta para pengurus pesantren