Identifikasi Alga sebagai Bioindikator terhadap kualitas air di Kawasan Embung Gedebage, Bandung Jawa Barat

Sumber air dari Embung Gedebage akan digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Adanya aktivitas manusia di sekitar Embung Gedebage memungkinkan masuknya nutrien yang berlebih sehingga mempengaruhi pertumbuhan alga. Alga sangat sensitif terhadap perubahan nutrisi di perairan, sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman alga dan status pencemaran Embung Gedebage yang dinilai berdasarkan analisa saprobik. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan analisis data deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 – Januari 2021 di empat stasiun yaitu area di luar embung dan area embung (inlet, tengah, dan outlet). Identifikasi alga dilakukan di laboratorium. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 85 spesies alga yang dikelompokkan ke dalam Bacillariophyta (19 spesies), Chlorophyta (30 spesies), Cyanophyta (16 spesies), Charophyta (7 spesies), Rhodophyta (1 spesies), Euglenophyta (5 spesies), Ochrophyta (4 spesies), Phyrrophycophyta (2 spesies) dan Xantophyta (1 spesies). Kualitas air berdasarkan nilai Indeks Saprobitas (SI) menunjukkan adanya perbedaan nilai saprobitas antar stasiun. Area di luar embung bernilai SI -0,98 yang termasuk dalam fase ɑ-mesosaprobik yaitu tingkat pencemaran cukup berat. Nilai SI untuk area Embung Gedebage berkisar antara 0,18 – 1,21 yang termasuk dalam fase ß-mesosaprobik – ß-mesosaprobik/oligosaprobik yaitu tingkat pencemaran sedang – ringan