Pola interaksi buruh pabrik dengan lingkungan masyarakat sekitar : Studi deskriptif tentang perubahan pola interaksi di sekitar komplek Golden Kirana Cibitung Kecamatan Cibitung Desa Wanajaya Kabupaten Bekasi

Penelitian ini berawal dari fenomena perubahan sosial dalam masyarakat industri. Di era revolusi industri sekarang ini perubahan pola interaksi di masyarakat mengalami perubahan, perubahan yang terjadi di era sekarang ini mengakibatkan berubahnya pola pikir manusia, pola kehidupan, dan pola interaksi dengan satu sama lain. Dalam aspek sosial terlihat terjadinya perubahan cara manusia berinteraksi, dengan berkembangnya teknologi saat ini juga mengakibatkan semakin beragamnya pekerjaan, seperti di Kecamatan Cibitung Desa Wanajaya Kabupaten Bekasi pekerjaan semakin beragam salah satunya buruh atau pegawai pabrik. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik dari George Herbert Mead dan perubahan sosial dari teori Islam yaitu Ibnu Khaldun. Melalui skema yang dijelaskan dalam teori interaksionisme simbolik bahwa masyarakat terdiri dari individu-individu yang memiliki bakat alamiah untuk dirinya sendiri.Mayoritas pekerjaan warga di lingkungan masyarakat Cibitung mayoritas sebagai buruh pabrik, akibat dari industrialisasi orientasi masyarakat telah berubah menjadi lebih individualis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode deskriptif ialah menggambarkan keadaan di lapangan terkait perubahan sosial dalam pola interaksi buruh pabrik dengan lingkungan masyarakat sekitar dan menggali informasi dari informan dengan menggunakan pedoman wawancara yang dibuat. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari warga yang bekerja sebagai buruh pabrik dan sedangkan data sekunder yaitu dari publikasi ilmiah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu obserrvasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi yang dibangun warga di Komplek Golden Kirana Cibitung ini terbilang kooperatif, kerja sama antar warga dan ketua RT dan RW yang saling mengayomi menghasilkan interaksi yang terjalin secara baik meskipun warganya memiliki kesibukan masing-masing. Bentuk-bentuk interaksi yang dilakukan juga berhasil membangun kekerabatan antar warganya, meskipun begitu individu yang memang acuh terhadap lingkungan akan membaur sebagaimana mestinya interaksi dengan sesamanya