Pemahaman wartawan dalam meliput berita pariwisata di Jawa Barat : Study fenomenologi pada wartawan TribunJabar.id

Media online sebagai penyeber informasi berita aktual yang mempunyai beberapa macam rubrik. Rubrik travel, rubrik life style, atau rubrik hiburan biasanya menyajikan sebuah berita pariwisata. Adanya berita pariwisata memberikan warna tersendiri bagi media online, selain itu adanya berita pariwisata menjadi salah satu faktor penyumbang pendapatan kas daerah, provinsi, hingga nasional. Maka dari itu, wartawan sebagai profesi dalam mencari hingga mengolah berita pasti memiliki pemahaman tersendiri hingga pengalamannya dalam mengaplikasikan berita pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman wartawan mengenai pemberitaan pariwisata pada media online TribunJabar.id. Secara lebih rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerjemahan, penafsiran, serta pengalaman wartawan dalam mengaplikasikan berita pariwisata pada media onine TribunJabar.id Penelitian ini didasarkan pada teori fenomenologi Alferd Schutz. Teori tersebut berlandaskan pada sudut pandang setiap individu atas suatu fenomena secara langsung, sehingga teori ini digunakan agar dapat memahami, menafsirkan, hingga pengalaman mengaplikasikan berita pariwisata pada media TribunJabar.id. Metode penelitian kualitatif, dengan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, analisis dokumen dan wawancara yang kredibel secara langsung dan via jaringan seluler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap wartawan menerjemahkan berita pariwisata sebagai sebuah berita yang bertujuan untuk menghibur pembaca dengan penulisan yang mudah dipahami. Selain itu, wartawan menafsirkan berita pariwisata merupakan berita untuk menginformasikan tempat-temoat wisata yang bisa dijadikan rekomendasi berlibur. Karena itu, dalam berita pariwisata ada beberapa topik, diantaranya berita tentang wisata alam, wisata buatan, wisata kuliner, wisata sejarah, dan wisata rohani. Dalam mengaplikasikan berita pariwisata wartawan membutuhkan 2-3 narasumber untuk kebutuhan informasi, serta memiliki tingkat penulisan yang cukup menantang dikarenan bahasa yang mengandung unsur sastra sehingga mampu memberikan kesan menghibur, dan tidak bosan. Karena itu, berita pariwisata rata-rata memiliki unsur human interes