Inovasi pelayanan publik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang pada masa pandemi : Studi kasus Website Silasidakep

Keadaan pandemi covid-19 memberikan dampak yang besar bagi semua pihak termasuk pemerintah. Selain itu pandemi juga mengakibatkan aktivitas menjadi terbatas. Berbagai pihak mencoba untuk beradaptasi dengan keadaan ini, salah satunya yaitu Disdukcapil Kabupaten Sumedang dengan melakukan inovasi agar bisa terus melakukan pelayanan kepada publik. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat permasalah seperti kurangnya pemahaman masyarakat mengenai website Silasidakep tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keunggulan relative, kompatibilitas, kerumitan kemampuan diuji coba dan kemampuan diamati dari inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang pada masa pandemi dengan menggunakan website SilaSidakep. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dengan menggunakan teori inovasi dari Rogers yang memiliki atribut relative advantage (keuntungan relative), compatibility (kompabilitas), complexity (kerumitan), trability (kemampuan diuji coba), observability (kemampuan diamati). Peneliti melakukan wawancara, observasi, serta studi dokumentasi untuk mendapatkan data dan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sumedang pada masa pandemi dengan menggunakan website SilaSidakep belum optimal. Dapat dilihat pada atribut keunggulan relatif (relative advantage) bahwa manfaat dari inovasi belum dirasakan oleh masyarakat secara merata karena keterbatasan pengetahuan mengenai teknologi. Pada atribut kompatibilitas (compatibility) inovasi telah disesuaikan dengan kondisi pandemic namun belum sesuai dengan kebiasaan di beberapa daerah yang belum terbiasa menggunakan teknologi. Pada atribut kerumitan (complexity) yaitu inovasi masih banyak dialami pada masyarakat khususnya pada proses pengunggahan berkas dan jenis file. Lalu pada atribut kemampuan diuji coba (triability) inovasi telah melakukan proses uji coba sebelum dirilis. Yang terakhir pada atribut kemampuan diamati (observability) inovasi belum dipahami oleh masyarakat secara menyeluruh karena keterbatasan penguasaan teknologi