Efektivitas pembelajaran daring perspektif tenaga pengajar MI Darul Marhamah Kota Bekasi di tengah pandemi covid-19

COVID-19 merupakan krisis kesehatan yang dinyatakan sebagai wabah di dunia, karena hampir semua negara di dunia terdampak oleh wabah ini. Pandemi tersebut memberikan dampak pada lembaga pendidikan. Hampir seluruh negara yang terdampak oleh pandemi ini menutup sekolah maupun universitas, sehingga para pelajar harus melakukan proses pembelajarannya secara jarak jauh melalui media sosial atau lebih dikenal dengan pembelajaran daring. Keefektifan, sistem penerapan, dan dampak yang didapat dari pembelajaran daring ini berbeda pada setiap lembaga pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran via daring menurut perspektif tenaga pengajar yang ada di MI Darul Marhamah, penerapan pembelajaran via daring dan dampak yang ditimbulkannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode kualitatif eksploratif dengan jumlah partisipan yaitu enam orang. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi dan wawancara. Data yang sudah terkumpul kemudia dianalisis dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas pembelajaran via daring dinilai masih kurang jika dibandingkan dengan pembelajaran langsung secara tatap muka di MI Darul Marhamah. Pembelajaran via daring ini diterapkan dengan menggunakan aplikasi online berupa whatshap dan google classroom. Menurut perspektif para tenaga pengajar yang ada di MIS Darul Marhamah ini pembelajaran via daring ini bukan hanya berdampak pada guru, dan siswa, tetapi juga orang tua siswa. Dampak utama yang ditimbulkan bagi guru adalah terhambatnya proses pembelajaran yang seharusnya dapat dilakukan secara langsung. Selain itu dampak yang dirasakan oleh siswa yaitu mempengaruhi Kesehatan fisik dan mental. Kemudian dampak yang dirasakan oleh orang tua siswa sebagai fasilitator yaitu tersitanya waktu yang seharusnya dapat dilakukan untuk mencari nafkah, sekarang harus menjadi fasilitator belajar untuk anak