Efektifitas peranan Dinas Sosial Dan Budaya dalam menangani pengamen : Studi kasus Kampung Sadang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung

Penyimpangan sosial merupakan perilaku atau tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Nilai merupakan sesuatu yang dicita-citakan oleh masyarakat dan berharga bagi kehidupan, sedangkan norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi apabila tidak melakukkannya atau melanggarnya. Skripsi ini mengkaji sejauhmana peranan Dinas Sosial dan Budaya dalam menangani penyimpangan sosial anak-anak pengamen dengan fokus analisis pada anak-anak pengamen di Kampung Sadang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan teori peran dari Robert Linton yang menyatakan bahwa seseorang memiliki perannya masing-masing untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari dan bertanggungjawab atas perannya di dalam bermasyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, Pengumpulan dan analisis data dideskripsikan ke dalam bentuk naratif sehingga hasil penelitian atas fenomena yang diteliti dapat lebih realistis dan konkret. Hasil penelitian menemukan bahwa Dinas Sosial dan Budaya belum memainkan peranannya secara efektif dalam menangani anak-anak pengamen di Kampung Sadang, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Salah satu indikatornya adalah masih banyak anak-anak pengamen yang tidak mau melanjutkan pendidikan atau mengikuti program belajar yang diadakan oleh Dinas Sosial dan Budaya