Dialog Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud dalam Al-Qur’an: Dalam persprektif ilmu komunikasi

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang kurang menarik dalam pembelajaran Dialog Nabi Ibrahim A.S dengan Raja Namrud, kebanyakan orang sering terjadi membaca hanya dari sebuah kisah singkat saja, hal ini membuat pembelajaran terasa jenuh untuk dipelajari, untuk itu penulis menambahkan bahasan menarik; Ulumul Qur’an, Tafsir dan ilmu komunikasi dalam tulisan ini, bagi seluruh masyarakat yang ining mempelajari. Tujuan penelitian ini untuk menemukan materi, cara, tempat, dan waktu Dialog Nabi Ibrahim AS Dengan Raja Namrud Karya ini juga dimaksudkan untuk memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan di bidang studi Islam pada umumnya dan studi Al-Qur'an pada khususnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode analisis deskriftif (deskriftif analisis), yaitu dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan menganalisis buku-buku yang terkait dengan objek penelitian, dan dalam penelitian ini selain Ulumul Qur’an dan kitab-kitab Tafsir penulis juga menggunakan teori komunikasi Bernard Weiner dengan Bahasan tiga arah melalui achievement behavior yaitu; Kausalitas, Stabilitas dan Control. Dalam Dialog Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud A.S, materi Dialog berupa kisah percakapan dan perdebatan, cara berdialog Nabi Ibrahim menjelaskan sesuatu yang membuat Raja Namrud tidak bisa membantahnya. Nabi Ibrahim as adalah nabi ke-6 dalam sejarah rasul Allah yang wajib diketahui umat Islam, Danau Balikligol di provinsi Sanliurfa di tenggara Turki dianggap sakral selama ribuan tahun. Tempat ini diyakini menjadi tempat di mana Nabi Ibrahim dimasukkan ke dalam api