Model Mujahadah pada metode rehabilitasi pecandu narkoba di Yayasan Grapiks Bandung

Tulisan ini membahas tentang model mujahadah pada metode rehabilitasi yang digunakan oleh Yayasan Grapiks Bandung. Bermula pada penggunaan narkoba yang kini tidak lagi hanya digunakan dalam dunia kedokteran, namun telah disalahgunakan dengan berbagai alasan. Dengan meningkatnya jumlah kasus narkoba dari tahun ke tahun haruslah dilakukan upaya untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Sesuai dengan surat edaran Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 7 Tahun 2009 dengan putusan untuk menempatkan para pecandu narkoba ke dalam panti terapi dan rehabilitasi. Namun rehabilitasi yang dilakukan tidak menjamin para pecandu tidak lagi memakai narkoba. Perlu adanya kesungguhan atau kerja keras agar diri bisa terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode rehabilitasi pecandu narkoba yang digunakan di Yayasan Grapiks Bandung dan mengetahui model mujahadah pada metode rehabilitasi pecandu narkoba yang digunakan Yayasan Grapiks Bandung yang disusun menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, pertama metode rehabilitasi yang digunakan di Yayasan Grapiks Bandung terdiri dari bimbingan fisik, bimbingan sosial, dan bimbingan keagamaan. Bimbingan fisik meliputi kegiatan olahraga, bimbingan sosial berupa pelatihan vokasional, yakni keterampilan kerajinan kayu yang diasosiasikan dalam komunitas Grapiks Pallet dan bidang otomotif di himpun dalam komunitas Grapiks Concept. Bimbingan keagamaan, diantaranya kegiatan majelis taklim dan spiritual building (membaca doa dan al-Quran), serta penggunaan metodenya yang membedakan dengan tempat rehabilitasi lain yaitu narcotics religious dimana metode ini terdiri dari tujuh tahap yakni niat, taubat, doa, ikhtiar, tawakal, syukur, dan diakhiri dengan istiqomah. Kedua, bentuk mujahadah pada metode rehabilitasi yang digunakan Yayasan Grapiks Bandung ialah terletak pada kesungguhan dalam memahami tujuh tahapan narcotics religious, serta penguatan yang dilakukan pada niat, perilaku klien untuk meninggalkan segala perbuatan dosa, serta kesungguhan dalam memohon ampun kepada Allah, selalu berupaya melakukan hal yang baik, dan yakin menyerahkan semua hasilnya kepada Allah dengan kesungguhan dan keikhlasan mengharap ridha Allah untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya serta kegiatan olahraga yang dilakukan oleh pecandu agar dapat mengalihkan pikirannya dari kecanduan narkoba dan kegiatan sosial melalui pembinaan vokasional dan kegiatan bersama masyarakat