Implementasi fungsi manajemen dalam meningkatkan pelayanan kepada calon jamaah haji: Studi Deskriptif di Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi

Jumlah peminat ibadah haji di Indonesia lebih banyak bila dibandingkan dengan negara muslim lainnya. Dan sebagai pasilitator, Kementerian Agama merupakan pihak yang paling berperan dalam keberhasilan penyelenggaraan haji. Terlebih lagi mengenai permasalahan pelayanan yang selalu menjadi pokok permasalahan, menuntut Kementerian Agama Kabupaten Bekasi agar lebih efektif dan efisien. Maka dari itu diperlukannya implementasi fungsi manajemen dalam penyelenggaraan haji guna terciptanya pelayanan yang baik bagi jamaah. Teori yang digunakan penelitian ini berdasar pada teori yang dikemukakan George R. Tery yaitu manajemen sebagai suatu proses khas yang terdiri atas tindakan- tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi fungsi manajemen yang berupa perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan Pusat Layanan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi dalam meningkatkan pelayanan epada calon jamaah haji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan penjelasan tentang implementasi fungsi manajemen dalam meningkatkan pelayanan kepada calon jamaah haji. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif. Data yang diperoleh melalui observasi secara langsung, wawancara dengan staf Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan fungsi manajemen di Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi terdiri dari: Pertama, perencanaan yang meliputi perencanaan pelayanan pendaftaran, perencanaan pelayanan bimbingan haji di tanah air (sebelum ibadah haji), di tanah suci, dan di tanah air (pasca ibadah haji). Kedua, pengorganisasian yaitu dengan adanya struktur organisasi dan pembagian kerja. Ketiga, penggerakan yaitu dengan Kepala Seksi PHU mengarahkan dan menggerakan seluruh stafnya dalam memberikan pelayanan kepada calon jamaah haji. Keempat, pengendalian yaitu dengan mengadakan rapat evaluasi secara berkala.Dari pemaparan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi sudah menerapkan prinsip kerja berdasarkan fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, meskipun dalam pelaksanaan didalamnya masih ada kendala-kendala yang terjadi baik itu dari internal maupun dari ekterna