Hubungan personal Initiative dan Self-efficacy dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Salah satu cara yang mampu membangun kedisiplinan dan menambah wawasan keilmuan mahasiswa adalah memberi tugas. Namun terkadang, mahasiswa sangat sulit untuk memulai mengerjakan tugasnya dengan alasan yang irrasional, yang diantaranya adalah kurangnya inisiatif dalam diri mereka serta ketidakyakinan diri terhadap tugas yang dikerjakan, yang berakibat pada penundaan tugas atau disebut juga Prokrastinasi Akademik. Penelitian Fauziah (2016) memaparkan bahwa mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung masih melakukan penundaan mengerjakan tugas, yang didukung oleh faktor internal maupun eksternal. Prokrastinasi Akademik menurut Ferrari (1995) adalah perilaku penundaan tugas disertai dengan mengenyampingkan prioritas utama, yang berakibat pada menumpuknya tugas serta menimbulkan gejolak emosional yang tidak menyenangkan. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati angkatan 2017-2019 sebanyak 229 orang. Metode Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik Uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara Personal Initiative (sig = 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,008) dan Self-efficacy (sig = 0,000 dan koefisien korelasi sebesar -0,375) dengan Prokrastinasi Akademik