Konsep insan kamil dalam novel sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu karya Agus Sunyoto : Analisis pemikiran tasawuf Ibn 'Arabi

Novel yang merupakan salah satu hasil dari karya sastra mampu memberikan berbagai macam perspektif, ajaran, penafsiran dan juga rekognisi penulis dalam menilai setiap sendi kehidupan yang mencakup berbagai aspek dengan dialek dan perasaan yang dituangkan di dalam karyanya. Tidak terkecuali dalam mengantarkan sesuatu tentang penggalian pengetahuan sejati. Berangkat dari keadaan tersebut, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian terhadap salah satu novel karya Agus Sunyoto yang berjudul “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” tentang konsep Insan Kamil yang dianalisis dengan pemikiran salah satu tokoh Tasawuf yaitu Ibnu Arabi yang masyhur dengan konsep Insan Kamil-nya karena melihat kembali bahwa dalam novel tersebut merujuk kepada beberapa pemikiran tokoh-tokoh Tasawuf atau sufi dan salah satunya Ibnu Arabi. Novel “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” menceritakan bagaimana perjalanan manusia dalam mencari kebenaran Ilahiah hingga mencapai kesempurnaan diri. Dalam penelitian ini terdapat satu tujuan yakni untuk mengetahui bagaimana konsep Insan Kamil perspektik Ibnu Arabi yang terkandung dalam novel Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu karya Agus Sunyoto. Penelitian ini berbasis pada library research atau studi pustaka dengan uraian dari berbagai macam literatur lain serta sumber-sumber yang berhubungan dengan tema penelitian seperti buku, majalah, jurnal, dan lain sebagainya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dengan menemukan data-data yang berceceran kemudian disusun dalam poin yang lebih substansial. Sehingga ditemukan pemahaman atau kesimpulan dari teori-teori atau sumber-sumber yang ditelaah dan dianalisis. Penelitian ini memperoleh hasil mengenai konsep Insan Kamil dalam novel Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu karya Agus Sunyoto dengan analisis pemikiran Tasawuf Ibnu Arabi yaitu: Pertama, Insan Kamil diciptkan dalam Citra Tuhan sebagai Khalifah. Kedua, pencapaian kesempurnaan Insan Kamil melalui Nur Muhammad (al-Haqiqah al-Muhammadiyyah). Dan ketiga Insan Kamil sebagai Wali Sufi tertinggi di kalangan para Wali