Studi transformasi Zeolit FAU terdealuminasi menjadi kaliofilit

Transformasi aluminosilikat dapat terjadi antar zeolit maupun aluminosilikat lainnya selain zeolit. Zeolit dapat menjadi bahan baku alternatif untuk memahami transformasi antar aluminosilikat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami transformasi antar aluminosilikat dari zeolit FAU yang didealuminasi menjadi kaliofillit (aluminosilikat non zeolit). Metode yang dilakukan terdiri atas sintesis zeolit FAU, dealuminasi zeolit FAU dan proses transformasi zeolit FAU terdealuminasi menjadi kaliofilit. Induk transformasi zeolit disintesis dari limbah abu sekam padi sebagai sumber SiO2 dan limbah botol kaleng minuman sebagai sumber Al2O3 pada suhu ruang dengan waktu aging selama 40 hari. Untuk mengurangi kadar alumina dan membersihkan produk dari logam-logam penyerta yang ditemukan dalam limbah, maka dilakukan proses dealuminasi dengan larutan HCl. Selanjutnya proses transformasi dilakukan pada suhu 150 ºC dan waktu aging selama 3 hari dengan variasi perbedaan media basa yaitu NaOH dan KOH. Analisis unsur dilakukan terhadap zeolit FAU menggunakan flouresensi sinar-X (XRF) menunjukkan kadar Si/Al dari zeolit FAU adalah 0,92207, termasuk zeolit bersilika rendah. Penetapan fasa zeolit serta hasil transformasinya dilakukan dengan metode difraksi sinar-X (XRD). Dari perlakuan analisis dan karakterisasi di atas diperoleh produk bahan baku untuk transformasi adalah zeolit bertipe kerangka FAU dengan kristalinitas 94,90%. Produk transformasi memiliki fasa kaliofilit baik dengan perlakuan NaOH maupun KOH. Dari hasil transformasi tersebut, transformasi zeolit FAU menjadi kaliofilit tidak menghasilkan koordinasi atom T yang baru, tetap 4 (tetrahedral). Namun dalam hal ini terjadi perubahan hilangnya struktur-struktur cincin dari zeolit FAU. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa zeolit FAU terdealuminasi dapat ditranformasi menjadi kaliofilit pada suhu 150 ºC selama 3 hari tanpa pengaruh yang signifikan pada perbedaan sumber basa NaOH dan KOH, tidak mempertahankan struktur cincin, namun tetap mempertahankan koordinasi Al