Analisis penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 101 pada laporan keuangan unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 2020

Pedoman yang digunakan di Indonesia tentang kelengkapan komponen laporan keuangan berlandaskan syariah Islam mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 101 terkait tata cara menyajikan laporan keuangan pada entitas syariah. Faktanya bahwa masih banyak lembaga keuangan syariah yang belum mematuhi komponen yang ada pada PSAK No. 101. Tempat yang diteliti yakni entitas tabungan negara syariah. Dilatarbelakangi dengan laporan keuangan yang disajikan pada tahun 2020 belum memenuhi standar yang sah, yakni dalam PSAK nomor 101. Tujuannya untuk mengetahui dan menganalisis laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi yang diterbitkan entitas syariah tabungan perbankan negara tahun 2020 dengan yang ada pada PSAK nomor 101. Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan sumber data sekunder dan primer. Diperoleh hasil penelitian ini bahwa laporan keuangan yang diterbitkan unit usaha syariah BTN belum sepenuhnya menerapkan ketentuan PSAK nomor 101 terakit penerbitan laporan keuangan syariah. Semestinya yang diterbitkan pada lembaga keuangan syariah (perbankan syariah) terdiri dari sembilan komponen, namun pada penelitian ini, bank tabungan negara unit usaha syariah hanya dua yang sesuai dengan komponen yang disajikan PSAK nomor 101. Bank tabungan negara syariah ini telah menerbitkan lima jenis laporan keuangannya. Namun yang sesusai dengan penamaan jenis laporan PSAK nomor 101 hanya dua laporan keuangan saja. Jadi perbankan syariah ini belum sesuai standar yang berlaku. Hal tersebut telah dibuktikan dengan menyamakan laporan yang diterbitkan bank tabungan negara unit usaha syariah dengan bentuk contoh laporan yang ada pada PSAK nomor 101. Ditemukan bahwa belum sepenuhnya bank tersebut menerapkan ketentuan-ketentuan yang harusnya dipakai dalam pembuatan pencatatan laporan keuangan