Upaya meningkatkan keterampilan motorik halus melalui metode demonstrasi menggunakan kertas Kokoru : Penelitian tindakan kelas pada kelompok B1 RA Al-Kautsar Kiaracondong Kota Bandung

Berdasarkan hasil studi pendahuluan terdapat fenomena bahwa keterampilan motorik halus anak belum optimal. Hal ini terlihat sebagian anak yaitu 10 orang anak ada yang kaku dan kesulitan saat melipat sisi kanan dan kiri kertas yang akan dilipat, kemudian 7 orang anak pada saat proses menggunting belum sesuai pola yang ada di kertas. . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Keterampilan motorik halus anak sebelum diterapkan metode demonstrasi menggunakan kertas kokoru; 2) Proses penerapan metode demonstrasi menggunakan kertas kokoru untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak; dan 3) Keterampilan motorik halus anak kelompok B1 RA Al-Kautsar Kiaracondong Kota Bandung setelah diterapkan metode demonstrasi menggunakan kertas kokoru. Penelitian ini didasarkan pada asumsi teori bahwa penggunaan metode yang baik dan menarik minat anak dapat meningkatkan keterampilan motorik halus. Metode Demonstrasi adalah guru menunjukkan dan menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu. Kertas Kokoru adalah kertas bergelombang yang memiliki beraneka ragam warna. Teknik dasar dalam berkreasinya adalah dengan menggulung, menggunting, dan menempel. Motorik Halus adalah kegiatan yang kegiatan untuk melatih otot-otot kecil dan koordinasi mata dan tangan. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kolaboratif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua tindakan. Subjek penelitian ini adalah 19 anak di kelompok B1 RA Al-Kautsar Kiaracondong Kota Bandung yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, dokumentasi dan unjuk kerja. Teknik analisis data dilakukan secara deksriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus anak pada pra siklus memperoleh nilai rata-rata 52,93 dengan kriteria kurang. Proses penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak dilihat dari aktivitas guru dan anak menunjukkan peningkatan setiap siklusnya. Aktivitas guru pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,73% dengan kriteria baik dan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 93,18% dengan kriteria sangat baik. Demikian pula aktivitas anak pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 67,35% dengan kriteria baik dan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 84,10% dengan kriteria baik. Adapun keterampilan motorik halus anak setelah diterapkan metode demonstrasi menggunakan kertas kokoru pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,72 dengan kriteria cukup, siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 85,16 dengan kriteria sangat baik. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima, artinya metode demonstrasi menggunakan kertas kokoru dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak pada kelompok B1 RA Al-Kautsar Kiaracsondong Kota Bandung