Upaya Coping Stress remaja awal dalam menyikapi pembelajaran daring di Pasir Biru Rw 02 Cibiru Bandung

Upaya coping stress terhadap tekanan-tekanan dalam prosess pembelajaran daring. Sama halnya dengan fisik, kekuatan mental kita punya batas tertentu dan berbeda pada setiap orang. Jika kita terlalu lama menanggung beban psikologis, nantinya akan muncul stres pada diri. Tidak hanya itu, kemampuan seseorang dalam mengelola stresnya pun dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap individu harus bisa mengatasi beban stres melalui strategi coping stress. Peran orang tua dalam melakukan coping stress di masa sekarang sangat dibutuhkan, karena orang tua merupakan orang yang pertama yang akan mengetahui kondisi anaknya, baik fisik maupun mental. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemikiran objektif dan subjektif masyarkat tentang pembelajaran daring, upaya coping stress serta dampak bagi remaja awal, Serta sikap remaja awal dalam menyikapi coping stress. Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada pemikiran Lazarus dan Folkman bahwa, coping sebagai strategi memecahkan masalah yang paling sederhana dan realistis dengan cara memanajemen tingkah laku dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan, baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun yang berasal dari lingkungan dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi stres. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis kualitatif dengan penafsiran logika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran masyakat tentang tujuan daring kurang dipahami, masyarakat beragapan daring sebagai beban dan penghabat. upaya coping stress remaja awal terbagi menjadi dua bentuk yaitu problem focused coping dan emosi focused coping. Bentuk PFC dengan management waktu, mencari informasi, minta dukungan dari orang lain, dan kerjakan dengan ikhlas dan berdoa. Sedangkan bentuk EFC yaitu, bermain game, main tiktok, olahraga, makan, tidur, memikirkan hal yang positif, dan mengontrol perasaan. Melakukan Coping bermanfaat utuk system kognitif dan behavioral khusunya remja, namun EFC jika tidak dikontol maka akan mendakan kecanduan atau malah menambah masalah. Sikap remaja awal pasir biru dalam melakukan coping masuk kategori polliation. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya coping stres yang dilakukan oleh remaja awal Pasir Biru Rw 02 cukup bisa mengurangi tingkat stres khususnya pada stress belajar akibat pembelajaran daring