Studi fenomenologi : Peran shalat istikharah dalam upaya penyembuhan fisik dan mental di Pesantren Al-Ukhuwah Cianjur

Penyusun dalam hal ini menemukan beberapa keunikan dalam metode pengobatan tradisional. Seperti keunikan dari racikan obatnya, metode pemberian obatnya sampai dengan reaksi kesembuhan dari pasien. Salah satu yang menarik perhatian penyusun adalah metode penyembuhan menggunakan media istikharah. Fenomena ini bagi penyusun cukup langka dan unik. Lalu penyusun menemukan tempat yang tepat terkait penelitian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena pengobatan fisik dan mental melalui metode shalat istikharah, sebagai media untuk mengetahui obat yang cocok dengan pasien berdasarkan jawaban yang di dapatkan dari mimpi atau keyakinan hati terapis. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif fenomenologi dan menggunakan teknik pengambilan sample theory based/operational construct sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah satu (tunggal). Subjek dalam penelitian adalah pelaku pengobatan / terapis, sekaligus pemilik pondok pesantren Al-Ukhuwwah Cianjur. Peneliti beberapa kali melihat subjek menerapi pasien. Proses Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shalat istikharah dapat menjadi media penghubung antara kesembuhan fisik dan mental dengan pasien yang menderita penyakit tertentu. Berhubung penyakit yang di konsultasikan beragam, karena penelitian ini adalah studi fenomenologi, peneliti menyampaikan hasil penelitian ini sebagaimana adanya (murni). Ketika subjek menerima pasien, subjek tidak langsung memberikan obat, subjek menggali informasi dari pasien tentang kondisi yang di rasakan sebanyak mungkin, setelah dirasa cukup, subjek (dalam kasus yang berbeda-beda) melakukan beberapa hal, ada yang di respon dengan langsung memberitahu pasien obatnya dan pasien sendiri yang mencarinya. Atau memberitahu pasien obatnya setelah subjek pergi melakukan shalat istikharah dan jika obatnya harus subjek sendiri yang mendapatkannya maka subjek meminta waktu untuk mencarinya ke hutan dan sebagainya. Penelitian ini juga menemukan bahwa rata-rata obat yang diberikan kepada pasien yang menderita penyakit fisik atau mental berdasarkan jawaban dari shalat istikharah yang di lakukan oleh subjek adalah obat-obatan herbal (tumbuhan, tanaman, alami). Penelitian ini juga menemukan bahwa relevansi antara hadits Nabi Muhammad Saw., yang di riwayatkan oleh Muslim : Semua penyakit ada obatnya, apabila sesuai antara obat dan penyakitnya, maka (penyakitnya) akan sembuh dengan izin Allah. Pengaruh dari metode penyembuhan fisik dan mental menggunakan media shalat istikharah adalah beragam, namun fakta yang di dapatkan, hasilnya adalah kesembuhan