Pemikiran keberagamaan dalam memahami makna pandemi Covid 19 : Terhadap tokoh Ormas Islam di Kota Bandung

INDONESIA : Covid-19 muncul pada akhir tahun 2019 , kemudian masuk ke Indonesia Tahun 2020, menimbulkan ketakutan dan keresahan bagi masyarakat Indonesia. Karena keresahan tersebut timbul dampak perubahan yang terjadi, salah satunya penerapan aturan oleh pemerintah pada masyarakat. Aturan pembatasan tersebut sebagian ditolak oleh masyarakat karena terlalu berlebihan. Tanggapan yang ada pada masyarakat tersebut harus segera dipatahkan karena takut menyebabkan konflik yang besar. Dari gambaran permasalahan tersebut dibentuk kedalam rumusan masalah yaitu; 1) Apa kajian pemikiran keagamaan Ormas Islam mengenai wabah Covid 19 yang didasari dari teks ajaran?; 2) Bagaimana bentuk pencegahan yang dilakukan oleh umat Islam dalam Lembaga Keagamaan?; 3) Bagaimana hubungan sosial antar umat Islam khususnya pada kelompok Ormas menanggapi masalah penyakit wabah menular dalam perilaku keberagamaan?. Dari sedikit problem tersebut kemudian peran dari tokoh agama dibutuhkan. Gunanya untuk memberikan kajian pemikiran berupa edukasi saran dan nasihat kepada masyarakat agar dapat terhindar dari Covid-19. Teori yang digunakan pada penelitian ini Joachim Wach yaitu mengenai Ungkapan Pemikiran (doktrin, dogma, teks suci dan teks klasik, dan teologi), Bentuk Perbuatan (spiritual dan ibadat ) dan Nilai Sosial (Hubungan Interaksi Sosial, Nilai Kolektivitas Sosial, dan Fungsi serta Peran Dalam Lembaga Keagamaan). Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis, mendalami serta memahami pencegahan dari Covid-19 oleh tokoh ormas Islam. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus dengan pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif. Ada dua macam sumber data yang menjadi subyek dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data yang terdapat di dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dilakukan kepada delapan tokoh keagamaan Ormas Islam di Kota Bandung. Hasil dari pemikiran para Tokoh Ormas Islam di Kota Bandung mengenai Covid-19 dapat disimpulkan dengan memberikan argumen kajian pemikiran mereka tentang Covid-19 terbukti memberikan pemikiran yang positif bagi masyarakat sesuai teori yang digunakan. Ungkapan pemikiran berupa ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab suci tentang pemahaman Covid-19 yang dikembangkan pada masyarakat. Adapun ungkapan bentuk praktek keagamaan diberikan kepada masyarakat berupa suportif serta panduan-panduan cara beribadah ketika masa pandemi. Kemudian hasil dari bentuk sosial keagamaan yang dijelaskan oleh tokoh agama masih terjalin dengan baik antar hubungan interaksi social di dalam lembaga maupun diluar. Serta membentuk koletivitas dari tokoh agama maupun dari lembaga yang terus memberikan fungsi dan perannya kepada masyarakat. ENGLISH : Covid-19 appeared at the end of 2019, then enter Indonesia in 2020, cause fear and anxiety for the people of Indonesia. Because of this anxiety, the impact of the changes that occur, Oone of them is the application of rules by the government to the community. The restrictions were partially rejected by the public because they were too excessive. The response that exists in the community must be broken immediately for fear of causing great conflict. From the description of the problem is formed into a problem formulation, namely: 1) What is the study of Islamic religious thought on the Covid 19 outbreak based on the text of the teachings?; 2) How does the prevention of Muslims in Religious Institutions?; 3) How social relations between Muslims, especially in the Ormas group respond to the problem of infectious plague disease in religious behavior?. From a little problem then the role of religious figures is needed. The purpose is to provide thought studies in the form of education advice and advice to the public in order to avoid Covid-19. The theory used in this study Joachim Wach is about the Expression of Thought (doctrine, dogma, sacred texts and classical texts, and theology), Form of Action (spiritual and worship), Social Values (Social Interaction Relationships, Values of Social Collectivity, and Functions and Roles in Religious Institutions). The purpose of this study is to analyze, explore and understand the prevention of Covid-19 by Islamic organizations. The method used is to use qualitative research method of case study with phenomenological approach. Types of research used descriptively. There are two kinds of data sources that are subject in this study, namely primary data sources and secondary data sources. The data collection contained in this study is using observation methods, interviews and documentation were conducted to eight religious figures of the Islamic Society in Bandung. The results of the thoughts of islamic organizations in The City of Bandung on Covid-19 can be concluded by giving arguments for their thinking on Covid-19 proven to provide positive thinking for the community according to the theory used. The expression of thought in the form of teachings contained in the scriptures about the understanding of Covid-19 developed in the community. The expression of religious practice is given to the community in the form of supportive and guidance on how to worship during the pandemic. Then the results of the social form of religion described by religious figures are still well established between social interaction relationships within the institution and outside. As well as forming the collectivity of religious figures as well as from institutions that continue to provide their functions and roles to the community