Toleransi Antar Umat Beragama menurut Penafsiran Sayyid Qutb dan Hamka (Study Komparatif Tafsir Fi Zhilalil Al-Qur'an dan Tafsir Al-Azhar)

Negara Indonesia kaya akan keragaman, sehingga menjadikan Indonesia sebagai Negara yang majemuk. Tetapi ke-majemukan tersebut rentan akan perpecahan ataupun permusuhan. Sebab, sejauh mana masyarakat bangsa tersebut dapat menjaga keharmonisan perbedaan terutama perbedaan agama menentukan keutuhan sebuah Negara. Sehingga, toleransi antar umat beragama menjadi hal yang sangat urgent. Di satu sisi penulis Tafsir Fi Zhilalil Qur’an lahir dan hidup negeri Arab yang terkenal dengan culture ke-Islaman-nya, sehingga sosoknya dikenal sebagai salah satu rujukan gerakan radikal keagamaan, yang dalam hal-hal tertentu sangat keras terhadap orang Barat dan juga orang kafir. Sedangkan, di sisi lain penulis Tafsir al-Azhar lahir dan hidup di bumi pertiwi yang kaya akan keanekaragamannya baik dari segi agama, budaya, suku, ras ataupun bahasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana toleransi menurut penafsiran Sayyid Qutbh dan Buya Hamka, serta bagaimana cara merealisasikannya. Meskipun kedua mufassir tersebut mempunyai latar belakang yang sama (yaitu seorang pejuang dan menulis karyanya dari balik jeruji besi).Tetapi di tempat yang berbeda (Arab dan Indonesia). Penelitian ini dilakukan berdasarkan dari sebuah pemikiran bahwa toleransi beragama merupakan sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yakni suatu kegiatan mencermati, menelaah, mendalami, atau mengidentifikasi hal-hal yang telah ada. Penelitian ini juga bersifat deskriptif yaitu menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat sesuai dengan subjek dan objek yang ada. Adapun penelitian ini menggunakan Qualitative Conten Analysis, serta metode perbandingan untuk menganalisis adanya persamaan dan perbedaan pendapat ataupun penafsiran antar mufassir (yang kitab tafsirnya diteliti). Sehingga, hasil dari penelitian ini diharapkan lebih praktis, informatif, dan komprehensif. Dari hasil penelitian ini terdapat adanya beberapa perbedaan pendapat mengenai penafsiran dan makna tentang ayat-ayat toleransi, tetapi keduanya sepakat bahwa Islam melarang umatnya untuk memaksa orang lain memeluk agama Islam, mengutamakan perdamaian dan menghindari peperangan, serta tidak ada larangan orang-orang mukmin berbuat baik kepada orang kafir (non muslim) selama mereka tidak memiliki niat untuk menghancurkan Islam. Toleransi terjadi karena terdapat perbedaan prinsip, kemudian menghormati perbedaan tersebut tanpa mengorbankan prinsip sendiri